18 Orang Tewas Akibat Banjir-Longsor di Korsel, 9 Hilang

Posted on

Cuaca buruk di (Korsel) mulai mereda pada Senin (21/7) setelah hujan deras selama berhari-hari yang memicu dan . Otoritas Seoul melaporkan total sedikitnya 18 orang tewas akibat banjir dan longsor tersebut.

Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korsel, seperti dilansir Reuters, Senin (21/7/2025), juga melaporkan bahwa sembilan orang lainnya dinyatakan masih hilang hingga Minggu (20/7) malam. Warga yang ada di wilayah Gapyeong, area terdampak paling parah, masih terkejut dengan bencana alam yang terjadi.

Sejumlah warga Gapyeong, yang berjarak 62 kilometer sebelah timur laut ibu kota Seoul, menuturkan kisah mereka berhasil lolos dari banjir setelah hujan deras dengan curah hujan sebesar 173 mm mengguyur area tersebut hanya dalam 17 jam pada Minggu (20/7).

“Tanah amblas di bawah saya, dan air naik setinggi leher saya. Untungnya, ada pipa besi di dekat sini. Saya berpegangan sekuat tenaga,” tutur Ahn Gyeong Bun, seorang pemilik restoran setempat yang tempat bisnisnya hampir hancur total.

Kementerian Dalam Negeri Korsel menyebut dua orang tewas dan empat orang lainnya hilang setelah tanah longsor menerjang rumah-rumah di area sekitar Gapyeong, dan banjir menyapu kendaraan-kendaraan.

Gapyeong termasuk di antara sejumlah tempat yang mencatat rekor curah hujan harian tertinggi dalam satu hari dan memecahkan rekor curah hujan harian nasional sebelunya, yakni 156,3 mm yang tercatat pada 30 September 1998.

Di berbagai wilayah Korsel, kerusakan akibat hujan deras dilaporkan terjadi pada 1.999 bangunan publik dan 2.238 fasilitas swasta, termasuk pertanian.

Meskipun hujan telah mereda, badan cuaca nasional Korsel mengeluarkan peringatan gelombang panas nasional.

Presiden memerintahkan respons menyeluruh terhadap bencana yang terjadi. “Karena hujan lebat lokal telah menjadi hal yang biasa, langkah-langkah khusus berdasarkan karakteristik regional sangat dibutuhkan,” kata juru bicara kantor kepresidenan Korsel, Kang Yu Jung.

“Jika ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan serius dalam disiplin pegawai negeri sipil, kami akan meminta pertanggungjawaban mereka dan langkah-langkah menyeluruh akan diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujarnya.

Meskipun hujan telah mereda, badan cuaca nasional Korsel mengeluarkan peringatan gelombang panas nasional.

Presiden memerintahkan respons menyeluruh terhadap bencana yang terjadi. “Karena hujan lebat lokal telah menjadi hal yang biasa, langkah-langkah khusus berdasarkan karakteristik regional sangat dibutuhkan,” kata juru bicara kantor kepresidenan Korsel, Kang Yu Jung.

“Jika ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan serius dalam disiplin pegawai negeri sipil, kami akan meminta pertanggungjawaban mereka dan langkah-langkah menyeluruh akan diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *