Kasus tewasnya 2 bocah SD di Babelan, usai tenggelam di kolam renang naik ke tahap penyidikan. Saat kejadian, hanya ada dua orang yang mengawasi total 25 murid yang mengikuti les renang.
“Didampingi oleh satu guru, satu pelatih, jadi dua orang. Seluruh siswa 25 yang ekskul,” kata Kapolsek Babelan Kompol Wito kepada wartawan, Sabtu (16/8/2025).
Wito mengatakan, para siswa tersebut berenang di kolam renang dengan kedalaman lebih dari 1 meter. Saat kejadian, salah seorang siswa memberitahukan kepada pelatih bahwa korban KBW dan FAP tenggelam.
“Kedalamannya bervariasi, dari 110 terus sampai 120 terus 140, itu paling dalem. Ujung ke ujung makin dalem,” kata dia.
“Ya dia si tidak melihat, justru malah dikasih tahu yang temen berenangnya kalau ada yang tenggelam di situ dan disampaikan kepada pelatih atau gurunya, ‘ada yang tenggelam, ada yang tenggelam’, kemudian langsung ya kan memberikan pertolongan dibawa ke rumah sakit,” imbuhnya.
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman. Rekaman CCTV di lokasi pun sudah disita untuk diteliti lebih lanjut.
Peristiwa dua bocah SD tenggelam berujung tewas, KBW dan FAP, terjadi pada Senin (11/8) siang. Setelah dilakukan gelar perkara, kasus tersebut naik ke tahap penyidikan.
“Ini kan dari status penyelidikan ke penyidikan berarti ada suatu peristiwa, ada peristiwa pidana. Kita kan mengarah ke tersangka, tapi kan masih perlu pembuktian ahli-ahli juga,” jelas Wito.