Bulan Sabit Merah mengatakan pihaknya ikut serta dalam operasi penyelamatan besar-besaran setelah dua kapal yang membawa hampir 100 migran ilegal terbalik di lepas pantai negara itu. Insiden ini menewaskan empat orang.
Dilansir AFP, Minggu (17/11/2025), mereka mengatakan keempat korban tewas tersebut termasuk di antara 26 warga negara Bangladesh yang berada di atas satu kapal.
Kapal kedua membawa 69 migran, dua di antaranya warga Mesir dan sisanya warga Sudan, delapan di antaranya anak-anak. Bulan Sabit Merah melaporkan tidak ada korban jiwa di antara mereka.
Organisasi tersebut mengatakan telah menerima peringatan pada Jumat malam tentang dua kapal yang terbalik di Mediterania. Kapal-kapal tersebut berangkat dari kota Khoms di Libya, 120 kilometer di timur Tripoli.
Foto-foto yang dipublikasikan Bulan Sabit Merah pada Sabtu malam menunjukkan para migran menerima perawatan medis, pakaian dan selimut di Khoms, serta kantong jenazah berisi empat korban tewas.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Bulan Sabit Merah menyatakan telah bekerja sama dengan penjaga pantai dan otoritas pelabuhan.
Libya merupakan negara transit utama bagi ribuan migran yang ingin mencapai Eropa melalui laut setiap tahun.
Awal pekan ini, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyatakan tenggelamnya kapal lain yang berlayar dari Libya telah menyebabkan 42 orang hilang, diduga tewas.
Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) mencatat lebih dari 1.700 orang tewas atau hilang tahun ini di rute migrasi Mediterania dan di lepas pantai Afrika Barat.
Menurut Missing Migrants, sebuah proyek IOM, sekitar 33.000 migran telah meninggal atau hilang di Mediterania sejak 2014.
