Sedikitnya 20 orang tewas dalam insiden desak-desakan yang terjadi di pusat distribusi di area Khan Younis, bagian selatan, pada Rabu (16/7). (GHF) yang didukung (AS) menyalahkan para “penghasut” bersenjata di antara kerumunan warga sipil.
GHF yang menjalankan upaya penyaluran bantuan secara swasta, memulai operasinya di Jalur Gaza pada 26 Mei lalu setelah memblokade pasokan bantuan ke wilayah tersebut selama lebih dari dua bulan, hingga memicu peringatan akan terjadinya kelaparan.
GHF didukung oleh AS dan Israel dalam operasinya, namun ditentang keras oleh (PBB) yang menuding yayasan itu tidak netral.
Dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (16/7/2025), GHF melaporkan insiden desak-desakan terjadi di salah satu pusat distribusi bantuan yang dikelolanya di Khan Younis.
“Pemahaman kami saat ini adalah 19 korban terinjak-injak dan satu orang ditikam di tengah gelombang kekacauan yang berbahaya,” sebut GHF dalam pernyataannya.
Sumber medis pada Rumah Sakit Nasser di Khan Younis memberikan jumlah korban yang lebih rendah, dengan mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya menerima “sembilan korban tewas, termasuk beberapa anak-anak” setelah “pasukan Israel” melepaskan tembakan.
Kematian tersebut terjadi ketika badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya delapan orang tewas dalam rentetan serangan Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza pada Rabu (16/7) waktu setempat, termasuk enam orang tewas di area Gaza City.
Sejauh ini belum ada komentar langsung dari militer Israel terkait insiden terbaru itu.
Jika sumber Palestina menyebut “pasukan Israel” yang melepaskan tembakan yang memakan korban jiwa di Khan Younis, maka GHF mengklaim insiden itu “didorong oleh para penghasut di tengah kerumunan”.
“Kami memiliki alasan yang kredibel untuk meyakini bahwa elemen-elemen di dalam kerumunan — yang bersenjata dan berafiliasi dengan Hamas — secara sengaja mengobarkan kerusuhan,” sebut GHF dalam pernyataannya.
Menurut sumber medis pada Rumah Sakit Nasser, para korban “sedang menuju ke pusat distribusi bantuan di Rafah bagian barat laut untuk menerima bantuan makanan” tetapi gerbang utama ke pusat bantuan itu telah ditutup.
“Pasukan pendudukan Israel dan para personel keamanan swasta di pusat bantuan itu menembaki mereka, yang mengakibatkan banyak kematian dan korban luka,” sebut sumber medis tersebut.
Pada Selasa (15/7), PBB melaporkan pihaknya mencatat sedikitnya 875 orang tewas di Jalur Gaza saat berusaha mendapatkan bantuan makanan, termasuk 674 orang yang tewas “di sekitar lokasi GHF”.
Sejauh ini belum ada komentar langsung dari militer Israel terkait insiden terbaru itu.
Jika sumber Palestina menyebut “pasukan Israel” yang melepaskan tembakan yang memakan korban jiwa di Khan Younis, maka GHF mengklaim insiden itu “didorong oleh para penghasut di tengah kerumunan”.
“Kami memiliki alasan yang kredibel untuk meyakini bahwa elemen-elemen di dalam kerumunan — yang bersenjata dan berafiliasi dengan Hamas — secara sengaja mengobarkan kerusuhan,” sebut GHF dalam pernyataannya.
Menurut sumber medis pada Rumah Sakit Nasser, para korban “sedang menuju ke pusat distribusi bantuan di Rafah bagian barat laut untuk menerima bantuan makanan” tetapi gerbang utama ke pusat bantuan itu telah ditutup.
“Pasukan pendudukan Israel dan para personel keamanan swasta di pusat bantuan itu menembaki mereka, yang mengakibatkan banyak kematian dan korban luka,” sebut sumber medis tersebut.
Pada Selasa (15/7), PBB melaporkan pihaknya mencatat sedikitnya 875 orang tewas di Jalur Gaza saat berusaha mendapatkan bantuan makanan, termasuk 674 orang yang tewas “di sekitar lokasi GHF”.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.