Presiden (AS) mengumumkan negaranya telah menyita sebuah berukuran sangat besar di lepas pantai . Otoritas Caracas mengecam langkah Washington menyita kapal tanker minyak di lepas pantainya.
Penyitaan kapal tanker itu semakin memperparah ketegangan antara Washington dan Caracas, juga diperkirakan akan memicu kenaikan harga minyak.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Venezuela memberikan reaksi keras dengan menuduh AS telah melakukan “pencurian secara terang-terangan” dan “pembajakan internasional”.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca infocom, hari ini, Kamis (11/12/2025):
– Trump Bilang AS Sita Kapal Tanker Sangat Besar di Dekat Venezuela
Presiden Amerika Serikat (AS) mengumumkan negaranya telah menyita sebuah kapal tanker minyak berukuran sangat besar di lepas pantai . Penyitaan kapal tanker itu semakin memperparah ketegangan antara Washington dan Caracas, juga diperkirakan akan memicu kenaikan harga minyak.
“Kami baru saja menyita sebuah kapal tanker di lepas pantai Venezuela, sebuah kapal tanker besar, sangat besar — yang terbesar yang pernah disita, sebenarnya,” kata Trump saat berbicara di awal pertemuan meja bundar dengan para pemimpin bisnis di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Kamis (11/12/2025).
“Dan hal-hal lainnya sedang terjadi, jadi Anda akan melihatnya nanti dan Anda akan membicarakannya nanti dengan beberapa orang lainnya,” imbuhnya dalam pertemuan yang digelar pada Rabu (10/12) waktu setempat.
– Menteri Korsel Mundur Usai Dituduh Terima Dana Ilegal Gereja Unifikasi
Seorang menteri (Korsel) mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (11/12) waktu setempat, setelah dia dituduh menerima dana ilegal dari , yang terseret skandal suap mantan Ibu Negara Kim Keon Hee.
Gereja Unifikasi merupakan gerakan mirip sekte yang terkait praktik memperdagangkan pengaruh, terutama dalam politik, yang meluas di Korsel. Gereja yang dikenal dengan pernikahan massalnya ini, sedang diselidiki atas tuduhan sumbangan ilegal kepada Kim.
Suami Kim, mantan Presiden Yoon Suk Yeol yang beraliran konservatif, digulingkan pada April lalu dan sekarang mendekam di penjara terkait pemberlakuan darurat militer singkat yang menjerumuskan Korsel ke dalam kekacauan politik pada Desember tahun lalu.
– Venezuela Kecam AS Sita Kapal Tanker: Pencurian Terang-terangan!
Venezuela mengomentari pengumuman Presiden (AS) Donald Trump soal penyitaan di lepas pantainya. Otoritas Caracas menuduh Washington telah melakukan “pencurian secara terang-terangan” dan “pembajakan internasional”.
Trump, dalam pengumuman pada Rabu (10/12), mengatakan AS baru saja menyita sebuah kapal tanker minyak berukuran sangat besar di lepas pantai Venezuela. Dia menyebut kapal tanker itu sebagai “yang terbesar yang pernah disita”, namun tidak menyebut nama maupun asal negara dari kapal itu.
Kementerian Luar Negeri Venezuela, seperti dilansir AFP, Kamis (11/12/2025), memberikan reaksi keras terhadap penyitaan kapal tanker yang terjadi di dekat wilayahnya tersebut.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
– Mantan Presiden Bolivia Luis Arce Ditangkap terkait Dugaan Korupsi Rp 850 M
Mantan Presiden , , ditangkap di ibu kota La Paz pada Rabu (10/12) waktu setempat terkait penyelidikan dugaan korupsi. Tindak korupsi itu diduga dilakukan Arce di masa lalu, ketika dia masih menjabat sebagai Menteri Perekonomian.
Arce yang kini berusia 62 tahun, tidak mencalonkan diri kembali dalam pemilu pada Agustus yang mengakhiri dua dekade pemerintahan sayap kiri di Bolivia. Masa kepresidenan Arce, tahun 2020 hingga 8 November 2025, diwarnai kelangkaan bahan bakar dan mata uang asing yang kritis hingga memicu banyak unjuk rasa.
Penyelidikan korupsi terhadap Arce, seperti dilansir AFP, Kamis (11/12/2025), dimulai ketika dia masih menjabat sebagai Menteri Perekonomian di bawah mantan Presiden Evo Morales, yang menjabat dari tahun 2006 hingga tahun 2019.
– Thailand Laporkan 9 Tentaranya Tewas Akibat Serangan Kamboja
Otoritas melaporkan sembilan tentaranya tewas dalam konflik perbatasan yang kembali memanas dengan pekan ini. Lebih dari 120 orang lainnya mengalami luka-luka akibat pertempuran terbaru di perbatasan yang menjadi sengketa kedua negara.
“Secara total, hingga saat ini, sembilan personel militer telah tewas,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Surasant Kongsiri, dalam konferensi pers terbaru, seperti dilansir AFP, Kamis (11/12/2025).
“Operasi masih berlangsung di sepanjang perbatasan dari Ubon Ratchathani hingga Provinsi Trat,” ucapnya menambahkan.
– Venezuela Kecam AS Sita Kapal Tanker: Pencurian Terang-terangan!
Venezuela mengomentari pengumuman Presiden (AS) Donald Trump soal penyitaan di lepas pantainya. Otoritas Caracas menuduh Washington telah melakukan “pencurian secara terang-terangan” dan “pembajakan internasional”.
Trump, dalam pengumuman pada Rabu (10/12), mengatakan AS baru saja menyita sebuah kapal tanker minyak berukuran sangat besar di lepas pantai Venezuela. Dia menyebut kapal tanker itu sebagai “yang terbesar yang pernah disita”, namun tidak menyebut nama maupun asal negara dari kapal itu.
Kementerian Luar Negeri Venezuela, seperti dilansir AFP, Kamis (11/12/2025), memberikan reaksi keras terhadap penyitaan kapal tanker yang terjadi di dekat wilayahnya tersebut.
– Mantan Presiden Bolivia Luis Arce Ditangkap terkait Dugaan Korupsi Rp 850 M
Mantan Presiden , , ditangkap di ibu kota La Paz pada Rabu (10/12) waktu setempat terkait penyelidikan dugaan korupsi. Tindak korupsi itu diduga dilakukan Arce di masa lalu, ketika dia masih menjabat sebagai Menteri Perekonomian.
Arce yang kini berusia 62 tahun, tidak mencalonkan diri kembali dalam pemilu pada Agustus yang mengakhiri dua dekade pemerintahan sayap kiri di Bolivia. Masa kepresidenan Arce, tahun 2020 hingga 8 November 2025, diwarnai kelangkaan bahan bakar dan mata uang asing yang kritis hingga memicu banyak unjuk rasa.
Penyelidikan korupsi terhadap Arce, seperti dilansir AFP, Kamis (11/12/2025), dimulai ketika dia masih menjabat sebagai Menteri Perekonomian di bawah mantan Presiden Evo Morales, yang menjabat dari tahun 2006 hingga tahun 2019.
– Thailand Laporkan 9 Tentaranya Tewas Akibat Serangan Kamboja
Otoritas melaporkan sembilan tentaranya tewas dalam konflik perbatasan yang kembali memanas dengan pekan ini. Lebih dari 120 orang lainnya mengalami luka-luka akibat pertempuran terbaru di perbatasan yang menjadi sengketa kedua negara.
“Secara total, hingga saat ini, sembilan personel militer telah tewas,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Surasant Kongsiri, dalam konferensi pers terbaru, seperti dilansir AFP, Kamis (11/12/2025).
“Operasi masih berlangsung di sepanjang perbatasan dari Ubon Ratchathani hingga Provinsi Trat,” ucapnya menambahkan.







