mengatakan bahwa para yang berada di Jerman, harus pulang sekarang setelah perang di negara mereka berakhir. Jika tidak, mereka akan menghadapi deportasi.
Dilansir kantor berita AFP dan Al-Arabiya, Selasa (4/11/2025), Merz mengatakan bahwa saat ini “tidak ada lagi alasan” bagi warga Suriah yang melarikan diri dari perang brutal selama 13 tahun di negara mereka untuk mencari suaka di . Ini merupakan komentar keras Merz terbaru tentang para pengungsi.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca infocom, hari ini, Selasa (4/11/2025):
– Peru Tiba-tiba Putuskan Hubungan dengan Meksiko, Ada Apa?
Pemerintah tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dengan pada Senin (3/11) waktu setempat. Pemutusan hubungan diplomatik ini diumumkan setelah mantan Perdana Menteri (PM) Peru Betssy Chavez, yang terjerat kasus pidana, ketahuan berlindung di Kedutaan Besar Meksiko di Lima untuk meminta suaka.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Peru, Hugo de Zela, seperti dilansir Reuters, Selasa (4/11/2025), mengatakan kepada wartawan bahwa para pejabat Lima baru mengetahui pada Senin (3/11) soal Chavez yang melarikan diri ke Kedutaan Besar Meksiko.
Chavez yang menjabat di bawah Presiden , hanya secara singkat memegang jabatan PM Peru, yakni antara 25 November 2022 hingga 7 Desember 2022.
– Khamenei: Kerja Sama dengan AS Mustahil Selama Masih Dukung Israel
Pemimpin tertinggi , , menegaskan Teheran hanya akan mempertimbangkan kerja sama dengan , jika negara itu mengubah kebijakannya di kawasan Timur Tengah, termasuk soal dukungan terhadap .
“Jika mereka (AS-red) sepenuhnya meninggalkan dukungan untuk rezim Zionis, menarik pangkalan militer mereka dari sini (Timur Tengah-red), dan menahan diri untuk tidak ikut campur di kawasan ini, maka (kerja sama) itu dapat dipertimbangkan,” kata Khamenei dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Selasa (4/11/2025).
Pernyataan terbaru Khamenei itu disampaikan dalam pertemuan dengan para mahasiswa di Teheran pada Senin (3/11) waktu setempat, saat peringatan pengambilalihan Kedutaan Besar AS pada tahun 1979 silam setelah Revolusi Islam menggulingkan Shah yang didukung Barat.
– Pasukan Rusia Terus Bergerak untuk Kuasai Kota Pusat Logistik Ukraina
mengklaim pasukannya telah bergerak maju di kota Pokrovsk, , saat terus berlanjut. Kota Pokrovsk merupakan pusat transportasi dan logistik yang berupaya dikuasai oleh pasukan Moskow selama lebih dari setahun terakhir.
Dikuasainya kota Pokrovsk akan memudahkan Rusia untuk melanjutkan pergerakan pasukannya guna menguasai dua kota besar lainnya yang masih berada di bawah kendali Ukraina di wilayah Donetsk.
Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir Reuters, Selasa (4/11/2025), mengatakan bahwa tentaranya telah menghancurkan apa yang mereka gambarkan sebagai formasi pasukan Ukraina yang terkepung di dekat stasiun kereta api dan kawasan industri Pokrovsk.
– AS-Qatar Buka Pos Pertahanan Udara Pertama di Timur Tengah
(AS) dan membuka pos pertahanan udara bilateral di kawasan Timur Tengah. Ini merupakan pos pertahanan bilateral yang pertama dibuka antara kedua negara di kawasan tersebut.
Komando Pusat AS atau CENTCOM, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (4/11/2025), mengatakan bahwa Pos Komando Gabungan bilateral pertama untuk pertahanan udara di Timur Tengah, dengan Qatar, telah dibuka di , Qatar.
Komandan CENTCOM, Laksamana Brad Cooper, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Qatar, Letnan Jenderal Jassim Al-Mannai, hadir langsung meresmikan pembukaan fasilitas tersebut.
– Keras! Kanselir Jerman Suruh Pengungsi Suriah Pulang Kampung
mengatakan bahwa para yang berada di Jerman, harus pulang sekarang setelah perang di negara mereka berakhir. Jika tidak, mereka akan menghadapi deportasi.
Dilansir kantor berita AFP dan Al-Arabiya, Selasa (4/11/2025), Merz mengatakan bahwa saat ini “tidak ada lagi alasan” bagi warga Suriah yang melarikan diri dari perang brutal selama 13 tahun di negara mereka untuk mencari suaka di . Ini merupakan komentar keras Merz terbaru tentang para pengungsi.
“Bagi mereka yang menolak untuk kembali ke negara mereka, tentu saja kami dapat mengusir mereka,” katanya saat berkunjung ke Husum, di Jerman utara pada Senin (3/11) waktu setempat.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul mengatakan pada hari Kamis lalu dalam kunjungannya ke Damaskus, , bahwa potensi warga Suriah untuk kembali ke negara asalnya “sangat terbatas” karena perang telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur negara itu.
Dikuasainya kota Pokrovsk akan memudahkan Rusia untuk melanjutkan pergerakan pasukannya guna menguasai dua kota besar lainnya yang masih berada di bawah kendali Ukraina di wilayah Donetsk.
Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir Reuters, Selasa (4/11/2025), mengatakan bahwa tentaranya telah menghancurkan apa yang mereka gambarkan sebagai formasi pasukan Ukraina yang terkepung di dekat stasiun kereta api dan kawasan industri Pokrovsk.
– AS-Qatar Buka Pos Pertahanan Udara Pertama di Timur Tengah
(AS) dan membuka pos pertahanan udara bilateral di kawasan Timur Tengah. Ini merupakan pos pertahanan bilateral yang pertama dibuka antara kedua negara di kawasan tersebut.
Komando Pusat AS atau CENTCOM, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (4/11/2025), mengatakan bahwa Pos Komando Gabungan bilateral pertama untuk pertahanan udara di Timur Tengah, dengan Qatar, telah dibuka di , Qatar.
Komandan CENTCOM, Laksamana Brad Cooper, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Qatar, Letnan Jenderal Jassim Al-Mannai, hadir langsung meresmikan pembukaan fasilitas tersebut.
– Keras! Kanselir Jerman Suruh Pengungsi Suriah Pulang Kampung
mengatakan bahwa para yang berada di Jerman, harus pulang sekarang setelah perang di negara mereka berakhir. Jika tidak, mereka akan menghadapi deportasi.
Dilansir kantor berita AFP dan Al-Arabiya, Selasa (4/11/2025), Merz mengatakan bahwa saat ini “tidak ada lagi alasan” bagi warga Suriah yang melarikan diri dari perang brutal selama 13 tahun di negara mereka untuk mencari suaka di . Ini merupakan komentar keras Merz terbaru tentang para pengungsi.
“Bagi mereka yang menolak untuk kembali ke negara mereka, tentu saja kami dapat mengusir mereka,” katanya saat berkunjung ke Husum, di Jerman utara pada Senin (3/11) waktu setempat.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul mengatakan pada hari Kamis lalu dalam kunjungannya ke Damaskus, , bahwa potensi warga Suriah untuk kembali ke negara asalnya “sangat terbatas” karena perang telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur negara itu.







