Presiden Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake mengumumkan keadaan darurat untuk menangani bencana banjir di negeri itu yang telah menewaskan setidaknya 334 orang. Ratusan orang lainnya hingga saat ini masih hilang usai banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh Siklon Ditwah.
“Kita menghadapi bencana alam terbesar dan paling menantang dalam sejarah kita,” ujarnya dalam pidato kepada rakyat, dilansir kantor berita AFP, Senin (1/12/2025).
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca infocom, hari ini, Senin (1/12/2025):
– Suap Ibu Negara Korsel, Pemimpin Gereja Unifikasi Mulai Diadili
Pemimpin , salah satu gereja terbesar di (Korsel) yang menyerupai kultus, , mulai diadili pada Senin (1/12) waktu setempat atas tuduhan menyuap mantan Ibu Negara Korsel, , dengan hadiah-hadiah mewah termasuk tas tangan desainer dan kalung berlian.
Penangkapan Han pada September lalu mengguncang Gereja Unifikasi, yang mengklaim memiliki 10 juta pengikut di seluruh dunia dan mengendalikan kerajaan bisnis yang luas.
Han yang berusia 82 tahun dan dikenal oleh para pengikutnya sebagai “ibu suci”, juga menghadapi tuduhan korupsi atas pembayaran tunai kepada seorang anggota parlemen yang terkait dengan mantan Presiden , suami dari Kim Keon Hee yang juga didakwa penyuapan dan manipulasi pasar saham.
– Warga Israel Ramai-ramai Antre Daftar Jadi Warga Portugal, Kenapa?
Ribuan warga rela mengantre panjang di luar Kedutaan Besar untuk mendaftar kewarganegaraan Portugal. Permintaan kewarganegaraan Portugal meningkat sejak serangan pada 7 Oktober 2023, yang membuat banyak warga Israel mencari paspor kedua untuk keamanan tambahan.
Antrean panjang, seperti dilansir The Times of Israel, Senin (1/12/2025), terpantau di luar Gedung Cinema City Gliot, yang menjadi lokasi Kedutaan Besar Portugal, di pusat kota Ramat Hasharon, sejak Jumat (28/11) waktu setempat.
Orang-orang yang datang tanpa penjadwalan sebelumnya, diperbolehkan untuk membuat janji temu dengan Kedutaan Besar Portugal untuk mendaftar kewarganegaraan atau memperbarui paspor Portugal.
– Kebakaran Apartemen Hong Kong Renggut 151 Nyawa, 13 Orang Ditangkap
Kepolisian telah menangkap total 13 orang atas tuduhan pembunuhan dalam mematikan yang melanda sebuah kompleks apartemen minggu lalu.
Chan Tung, direktur kejahatan dan keamanan Kepolisian Hong Kong, mengatakan mereka “telah segera memulai penyelidikan komprehensif terkait pembunuhan yang menghasilkan penangkapan total 13 orang, termasuk 12 pria dan satu wanita.”
Dilansir kantor berita AFP, Senin (1/12/2025), Tung mengatakan dalam konferensi pers bahwa mereka yang ditangkap berusia antara 40 dan 77 tahun.
– Marah, Warga Israel Desak Presiden Tolak Ampuni Netanyahu
Warga menggelar unjuk rasa tak lama setelah Perdana Menteri (PM) meminta pengampunan sepenuhnya dari Presiden atas kasus korupsi yang menjeratnya. Para demonstran mendesak Herzog untuk menolak permohonan pengampunan yang diajukan Netanyahu itu.
Massa yang marah, seperti dilansir Al Jazeera dan TRT World, Senin (1/12/2025), berunjuk rasa di luar rumah Herzog di Tel Aviv pada Minggu (30/11) malam, setelah Netanyahu mengumumkan dirinya meminta permohonan pengampunan dari Presiden Israel, namun tanpa mengakui kesalahan atau mengungkapkan penyesalan.
Para anggota parlemen Israel dari kubu oposisi, termasuk Naama Lazimi, turut bergabung dengan puluhan aktivis dalam unjuk rasa tersebut. Aksi protes yang digelar di luar kediaman pribadi Herzog itu, memiliki slogan berbunyi “Pengampunan = Republik Pisang”, dengan para demonstran berdiri di belakang tumpukan besar pisang yang di atasnya terdapat poster bertuliskan “Pengampunan” — sindiran untuk permintaan pengampunan itu.
– Banjir Tewaskan 334 Orang, Presiden Sri Lanka Umumkan Keadaan Darurat
Presiden Anura Kumara Dissanayake mengumumkan keadaan darurat untuk menangani bencana di negeri itu yang telah menewaskan setidaknya 334 orang. Ratusan orang lainnya hingga saat ini masih hilang usai banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh Siklon Ditwah.
“Kita menghadapi bencana alam terbesar dan paling menantang dalam sejarah kita,” ujarnya dalam pidato kepada rakyat, dilansir kantor berita AFP, Senin (1/12/2025).
“Tentu saja, kita akan membangun bangsa yang lebih baik dari sebelumnya,” imbuhnya.
Chan Tung, direktur kejahatan dan keamanan Kepolisian Hong Kong, mengatakan mereka “telah segera memulai penyelidikan komprehensif terkait pembunuhan yang menghasilkan penangkapan total 13 orang, termasuk 12 pria dan satu wanita.”
Dilansir kantor berita AFP, Senin (1/12/2025), Tung mengatakan dalam konferensi pers bahwa mereka yang ditangkap berusia antara 40 dan 77 tahun.
– Marah, Warga Israel Desak Presiden Tolak Ampuni Netanyahu
Warga menggelar unjuk rasa tak lama setelah Perdana Menteri (PM) meminta pengampunan sepenuhnya dari Presiden atas kasus korupsi yang menjeratnya. Para demonstran mendesak Herzog untuk menolak permohonan pengampunan yang diajukan Netanyahu itu.
Massa yang marah, seperti dilansir Al Jazeera dan TRT World, Senin (1/12/2025), berunjuk rasa di luar rumah Herzog di Tel Aviv pada Minggu (30/11) malam, setelah Netanyahu mengumumkan dirinya meminta permohonan pengampunan dari Presiden Israel, namun tanpa mengakui kesalahan atau mengungkapkan penyesalan.
Para anggota parlemen Israel dari kubu oposisi, termasuk Naama Lazimi, turut bergabung dengan puluhan aktivis dalam unjuk rasa tersebut. Aksi protes yang digelar di luar kediaman pribadi Herzog itu, memiliki slogan berbunyi “Pengampunan = Republik Pisang”, dengan para demonstran berdiri di belakang tumpukan besar pisang yang di atasnya terdapat poster bertuliskan “Pengampunan” — sindiran untuk permintaan pengampunan itu.
– Banjir Tewaskan 334 Orang, Presiden Sri Lanka Umumkan Keadaan Darurat
Presiden Anura Kumara Dissanayake mengumumkan keadaan darurat untuk menangani bencana di negeri itu yang telah menewaskan setidaknya 334 orang. Ratusan orang lainnya hingga saat ini masih hilang usai banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh Siklon Ditwah.
“Kita menghadapi bencana alam terbesar dan paling menantang dalam sejarah kita,” ujarnya dalam pidato kepada rakyat, dilansir kantor berita AFP, Senin (1/12/2025).
“Tentu saja, kita akan membangun bangsa yang lebih baik dari sebelumnya,” imbuhnya.
