72 Warga Gaza Tewas Ditembak Israel, Beberapa di Dekat Pusat Bantuan

Posted on

Badan pertahanan sipil mengatakan sebanyak 72 orang tewas dalam serangan terbaru militer Israel. Sebanyak 21 korban di antaranya tewas ditembak saat berkumpul di dekat lokasi distribusi bantuan.

Dilansir AFP, Kamis (19/6/2025), juru bicara pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassal mengatakan kepada AFP bahwa 6 orang tewas saat menunggu bantuan di Jalur Gaza selatan. Sementara 16 lainnya tewas di Gaza tengah, yang dikenal sebagai koridor Netzarim, tempat ribuan warga Palestina berkumpul setiap hari dengan harapan menerima jatah makanan.

Militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa pasukannya di koridor Netzarim, telah melepaskan tembakan peringatan ke tersangka yang mendekati mereka. Militer Israel berdalih “tidak mengetahui adanya individu yang terluka”.

Sementara itu, militer Israel tidak mengomentari insiden yang terjadi di Gaza selatan.

Jubir pertahanan sipil, Bassal, mengatakan bahwa di Gaza utara, Israel melancarkan 9 serangan terpisah. Sebanyak 51 orang dilaporkan tewas akibat gempuran Israel itu.

Bassam Abu Shaar, yang menyaksikan insiden penembakan di daerah Netzarim, mengatakan ribuan orang telah berkumpul di sana semalam. Mereka datang dengan harapan menerima bantuan di lokasi distribusi, saat dibuka pada pagi hari.

“Sekitar pukul 1.00 dini hari, mereka mulai menembaki kami,” katanya kepada AFP melalui telepon.

Dia mengaku pasukan Israel melepaskan tembakan dengan senjata, penembakan dengan tank, dan bom yang dijatuhkan oleh drone.

Abu Shaar mengatakan bahwa besarnya kerumunan itu membuat orang-orang tidak dapat melarikan diri. Dia menyebut korban tergeletak di tanah. Lokasi ini dalam jarak berjalan kaki dari titik distribusi, yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza.

“Kami tidak dapat menolong mereka atau bahkan melarikan diri sendiri,” katanya.

Setidaknya 300 warga Palestina telah tewas dalam beberapa minggu terakhir saat mencoba mencapai titik distribusi bantuan di Gaza, yang menderita kondisi seperti kelaparan. Data ini berdasarkan Kementerian Kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas itu.

Pada awal Maret, Israel memberlakukan blokade bantuan di Gaza di tengah kebuntuan dalam negosiasi gencatan senjata, hanya melonggarkan sebagian pembatasan pada akhir Mei.

Setelah Israel melonggarkan blokadenya, Yayasan Kemanusiaan Gaza yang dikelola secara pribadi mulai mendistribusikan bantuan. Yayasan ini didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Badan-badan PBB dan kelompok-kelompok bantuan besar telah menolak untuk bekerja sama dengan yayasan tersebut, karena kekhawatiran bahwa yayasan itu dirancang untuk memenuhi tujuan militer Israel.

Kesaksian Warga Gaza