Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengungkap adanya kejanggalan di balik penembakan yang menimpa calon presiden (capres) Kolombia, Gustavo mengatakan tim pengamanan Uribe mendadak dikurangi di hari penembakan terjadi.
“Jumlah staf keamanan untuk calon presiden Kolombia Miguel Uribe, yang terluka parah dalam upaya pembunuhan pada akhir pekan, dipotong drastis pada hari penyerangan,” kata Petro dilansir AFP, Selasa (10/6/2025).
Petro mengatakan Uribe mendapatkan tujuh orang anggota pengamanan sejak maju sebagai kandidat calon presiden Kolombia. Namun, jumlah tim pengamanannya berkurang menjadi tiga orang saat peristiwa penembakan itu terjadi. Presiden Kolombia mendesak kejanggalan itu untuk diusut.
“Saya sekarang harus melaporkan bahwa skema perlindungan untuk Senator Uribe dikurangi, anehnya, pada hari penyerangan, dari 7 menjadi 3 orang,” kata Petro.
Uribe ditembak dua kali di kepala dari jarak dekat saat berkampanye di Bogota pada Sabtu (7/6). Pelaku diketahui masih berusia 15 tahun.
Pengacara Uribe, Victor Mosquera, mengatakan pihaknya telah mengajukan pengaduan pidana terhadap unit perlindungan UNP yang bertanggung jawab atas keamanan untuk tokoh-tokoh terkenal dan berisiko pada Senin (9/6).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Dia juga telah mengajukan lebih dari 20 permintaan di tahun ini saja agar keamanan kliennya ditingkatkan dan mendesak penyelidikan soal dugaan kelalaian negara dalam peristiwa penembakan kepada Uribe. Menteri Pertahanan Pedro Sanchez mengatakan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki beberapa kemungkinan motif di balik serangan tersebut.
“Mungkin itu merupakan sebuah pesan,” katanya kepada partai konservatif Uribe.