PM Spanyol Sebut Gaza dalam Situasi Genosida yang Dahsyat

Posted on

Pedro Sanchez mengatakan Gaza berada dalam situasi genosida yang dahsyat. Dia mendesak Uni Eropa untuk segera menangguhkan kesepakatan kerja samanya dengan Israel.

Dilansir AFP, Jumat (27/6/2025), komentar tersebut merupakan kecaman terkeras hingga saat ini oleh pemimpin Sosialis tersebut. Sanchez merupakan kritikus vokal atas serangan Israel di Gaza.

Berbicara kepada wartawan di KTT UE di Brussels, Sanchez menyebutkan tinjauan hak asasi manusia baru-baru ini oleh layanan diplomatik blok tersebut yang, katanya, membahas “situasi genosida yang dahsyat yang terjadi di Gaza”.

Laporan yang diterbitkan minggu lalu menemukan ‘indikasi’ bahwa Israel melanggar kewajiban hak asasi manusianya berdasarkan kesepakatan kerja sama yang menjadi dasar hubungan dagangnya dengan UE.

Teks tersebut mengutip blokade Israel atas bantuan kemanusiaan untuk wilayah Palestina, tingginya jumlah korban sipil, serangan terhadap jurnalis, dan pemindahan serta kerusakan besar-besaran yang disebabkan oleh perang.

Sanchez mengatakan ‘sangat jelas’ bahwa Israel melanggar kewajibannya dan bahwa UE tersebut harus menangguhkan kesepakatan kerja sama ‘segera;.

“Tidak masuk akal” bahwa blok tersebut telah memberlakukan 18 putaran sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina tetapi, “dengan standar ganda, bahkan tidak mampu menangguhkan kesepakatan asosiasi”, tambahnya.

Menangguhkan kesepakatan UE-Israel secara langsung akan membutuhkan suara bulat di antara negara-negara anggota, sesuatu yang menurut para diplomat hampir mustahil karena perpecahan dalam blok tersebut.

Pada pertemuan puncak di Brussels, para pemimpin UE yang terpecah akhirnya menunda pembahasan tentang mengambil tindakan apa pun terhadap Israel atas Gaza. Para pemimpin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “mencatat” laporan UE dan menyerukan lebih banyak “diskusi tentang tindak lanjut, sebagaimana mestinya, pada bulan Juli 2025, dengan mempertimbangkan perkembangan situasi di lapangan.”

Perang Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 terhadap Israel mengakibatkan kematian 1.219 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.

Militan Palestina juga menyandera 251 orang, dengan 49 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Kampanye militer balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 56.156 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap angka-angkanya dapat diandalkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *