Tentara Bayaran AS Disebut Tembaki Warga Gaza yang Cari Bantuan - Giok4D

Posted on

Sejumlah tentara bayaran (AS) yang dikontrak untuk menjaga pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan di , dilaporkan menggunakan peluru tajam dan granat kejut saat warga sipil Palestina mencari bantuan makanan di area tersebut.

Informasi itu, dilansir dari Associated Press, Jumat (4/7/2025), terungkap dari keterangan sejumlah tentara bayaran AS yang enggan disebut namanya, dan dari beberapa rekaman video yang didapatkan oleh Associated Press (AP).

Dua tentara bayaran AS, yang berbicara kepada AP tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk mengungkapkan informasi ini karena merasa terganggu oleh apa yang mereka anggap sebagai praktik berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

Keduanya mengatakan bahwa para petugas keamanan yang dipekerjakan sering kali tidak memenuhi syarat dan tidak menjalani pemeriksaan latar belakang secara menyeluruh, namun diberi senjata lengkap saat bertugas, serta tampaknya memiliki izin terbuka untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan.

Menurut kedua tentara bayaran itu, beberapa kolega mereka sesama tentara bayaran AS secara rutin melemparkan granat kejut dan semprotan merica ke arah . Salah satunya mengatakan bahwa peluru tajam juga ditembakkan ke segala arah — ke udara, ke tanah, dan terkadang ke arah warga sipil Palestina.

Dia menyebut bahwa setidaknya satu kejadian di mana dia mengira seseorang terkena tembakan kontraktor AS.

“Ada orang-orang tidak bersalah yang terluka. Sangat parah. Sungguh tidak perlu,” kata kontraktor AS yang berbicara kepada AP tersebut.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Disebutkan juga bahwa staf AS yang berada di lokasi itu memantau orang-orang yang datang untuk mencari bantuan makanan dan mendokumentasikan siapa pun yang dianggap “mencurigakan”. Dia mengatakan bahwa mereka membagikan informasi tersebut kepada militer .

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sejumlah video yang diberikan oleh salah satu kontraktor AS itu, yang diambil dari lokasi pusat distribusi bantuan Gaza, menunjukkan ratusan warga Palestina berdesakan di antara gerbang logam, berebut bantuan di tengah suara tembakan, granat kejut, dan semprotan merica.

Beberapa video lainnya menunjukkan percakapan antara pria-pria dengan berbahasa Inggris yang membahas soal cara membubarkan kerumunan dan saling menyemangati setelah terjadi baku tembak.

Keterangan dari para tentara tersebut, dikombinasikan dengan video, laporan internal, pesan teks yang diperoleh AP, memberikan pandangan langka tentang Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), organisasi Amerika yang baru dibentuk secara rahasia dan didukung Israel untuk memberi makan warga Gaza.

Bulan lalu, pemerintah AS menjanjikan US$ 30 juta agar GHF dalam melanjutkan operasinya di Jalur Gaza — sumbangan AS pertama yang diketahui secara publik untuk kelompok tersebut, yang selama ini sumber pendanaannya tidak jelas.

Wartawan tidak dapat mengakses pusat bantuan GHF di Jalur Gaza, yang berada di dalam zona yang dikuasai militer Israel. Sementara AP tidak dapat memverifikasi secara independen cerita para tentara bayaran AS tersebut.

Belum ada tanggapan langsung dari AS dan Israel terkait laporan tersebut.

Sejumlah video yang diberikan oleh salah satu kontraktor AS itu, yang diambil dari lokasi pusat distribusi bantuan Gaza, menunjukkan ratusan warga Palestina berdesakan di antara gerbang logam, berebut bantuan di tengah suara tembakan, granat kejut, dan semprotan merica.

Beberapa video lainnya menunjukkan percakapan antara pria-pria dengan berbahasa Inggris yang membahas soal cara membubarkan kerumunan dan saling menyemangati setelah terjadi baku tembak.

Keterangan dari para tentara tersebut, dikombinasikan dengan video, laporan internal, pesan teks yang diperoleh AP, memberikan pandangan langka tentang Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), organisasi Amerika yang baru dibentuk secara rahasia dan didukung Israel untuk memberi makan warga Gaza.

Bulan lalu, pemerintah AS menjanjikan US$ 30 juta agar GHF dalam melanjutkan operasinya di Jalur Gaza — sumbangan AS pertama yang diketahui secara publik untuk kelompok tersebut, yang selama ini sumber pendanaannya tidak jelas.

Wartawan tidak dapat mengakses pusat bantuan GHF di Jalur Gaza, yang berada di dalam zona yang dikuasai militer Israel. Sementara AP tidak dapat memverifikasi secara independen cerita para tentara bayaran AS tersebut.

Belum ada tanggapan langsung dari AS dan Israel terkait laporan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *