Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra melakukan peninjauan proyek . Peninjauan itu dilakukan untuk memastikan proyek Flyover Sitinjau Lauik tahap pertama (Panorama 1) itu bisa dituntaskan pada akhir 2027.
“Kami ke sini ingin memastikan bahwa akhir 2027 proyek ini selesai. Kami ingin mengetahui juga apa kendalanya di lapangan. Kalau ada masalah kita akan bantu menyelesaikannya, jangan sampai terjadi kayak tol Padang-Sicincin lagi, progresnya lama karena ada permasalahan pembebasan lahan yang tidak usai. Karena itu saya mohon kalau ada masalah tolong sampaikan ke kami. Jangan sampai imej Sumbar ini jelek, apa pun lamban, apa pun nggak beres. Kalau ini selesai kita bisa masuk tahap selanjutnya Sitinjau Lauik Panorama 2,” kata Andre Rosiade kepada wartawan lewat pesannya, Kamis (14/8/2025).
Peninjauan itu juga dihadiri Plt Dirut HK Koentjoro, Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur(HKI) Aji Prasetyanti, Direktur Utama PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) Michael AP Rumenser, Kadis Binamarga Sumbar Erasukma Munaf, anggota DPRD Sumbar Verry Mulyadi, anggota DPRD Padang Wahyu Hidayat, dan pejabat lainnya.
Andre meyakini dengan kolaborasi yang baik antara Pemprov Sumbar, Hutama Karya, dan berbagai pihak, proyek Flyover Sitinjau Lauik ini dapat diselesaikan dengan cepat. Termasuk masalah pembebasan lahannya, ditargetkan bisa diselesaikan sebelum akhir tahun ini.
“Pemerintah provinsi Sumbar, kepala balai dan HK belajar banyak dengan kejadian tol Padang-Sicincin. Jadi ini kolaborasinya luar bisa. Insya Allah masalah tanah selesai paling lambat Oktober 2025. Apalagi ada Pak Verry Mulyadi anggota DPRD provinsi orang sini. Orang sini yang memang ditugaskan oleh pak Gubernur untuk membantu dan mengawal proyek ini supaya pembebasan lahannya cepat selesai,” jelas Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Sementara itu, Direktur Utama PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) Michael AP Rumenser mengatakan proses konstruksi Flyover Sitinjau Lauik ini diperkirakan akan memakan waktu selama 2,5 tahun. “Di mana 6 bulan adalah proses desain dan 2 tahun proses konstruksinya,” imbuh dia.
Waktu 2,5 tahun dibutuhkan untuk pembangunan Flyover Sitinjau Lauik ini karena konstruksinya dibuat di lokasi yang cukup ekstrem. “Waktu 2 tahun untuk konstruksinya cukup mepet dengan kondisi lokasi yang cukup ekstrem. Ditargetkan selesai Agustus 2027,” lanjut dia.
Dengan dasar itu, ia meminta dukungan pemerintah daerah secepatnya menuntaskan proses pembebasan lahannya sehingga proses pengerjaannya bisa segera dilakukan. “Kami butuh support agar pembebasan lahannya bisa segera dikebut sehingga kami bisa memulai prosesnya lebih cepat. Kami berharap proses pembebasan lahan ini bisa berjalan lancar,” katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Andre Rosiade yang sangat konsisten agar proyek Flyover Sitinjau Lauik ini dapat berjalan dengan baik. “Terima kasih atas dukungan pak Andre selama ini kepada kami,” sebutnya.
Tonton juga video “Andre Rosiade Bicara soal Polemik Razia RM Padang di Cirebon” di sini: