Rencana DKI Tambah Jembatan Buka Tutup Demi Mudah Bersihkan Kali

Posted on

kini telah memiliki jembatan buka-tutup (bascule). Rencananya, Pemprov Jakarta akan menambah jembatan bascule untuk membersihkan sungai.

Sebagaimana diketahui, jembatan bascule awalnya diusulkan oleh Wakil Gubernur (Wagub) DKI Rano Karno. Dia berharap jembatan itu mempermudah proses normalisasi sungai di Ibu Kota.

Rano mengatakan salah satu kendala pengerukan sungai di Jakarta adalah sulitnya alat berat masuk ke lokasi. Dia menyebut salah satu penghalangnya ialah jembatan permanen.

“Saya minta iya (dibuatkan jembatan buka-tutup). Karena teknis kesulitan ada di situ,” kata Rano di Balai Kota Jakarta, Senin (11/8/2025).

Usul Rano terwujud. Jembatan bascule pertama ini dibangun oleh Pemerintah kota Jakarta Selatan. Jembatan bascule tersebut terletak di Jalan Gandaria, Kebayoran Baru. Namanya Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria.

Pantauan infocom di lokasi pada Sabtu (16/8/2025), JAK Gandaria itu menghubungkan Jalan Gandaria I, RT.001/RW. Keramat Pela, Kebayoran Baru ke Jalan Mulia 1, RT. 001/RW. 005, Kebayoran Lama Utara. Jembatan dibangun sepanjang 9 meter dengan lebar 1,5 meter.

Jembatan ini memiliki pagar pembatas setinggi kurang lebih satu meter yang dicat dengan warna putih-biru. Pijakannya menggunakan sejumlah plat besi yang dicat berwarna abu-abu. Sementara pegangan tangan (handrail) perak terpasang rapi tanpa dicat.

Jembatan itu hanya bisa dilintasi satu sepeda motor dengan menyisakan ruang kecil di kiri kanannya. Pada kedua ujung jembatan, terdapat tuas yang dapat diputar supaya jembatan terangkat.

Nantinya, jembatan hanya akan diangkat dalam proses pengerukan atau pembersihan sungai saja.Tuas itu juga dikunci agar tidak sembarangan orang bisa memainkan jembatan dan mengganggu mobilitas warga.

“Iya dikunci biar nggak dimainin orang. Dibukanya kalau mau ngeruk sampah aja,” kata seorang warga bernama Wati (35) saat ditemui di lokasi.

Saat infocom mencoba berjalan di atasnya, terasa sedikit goyangan karena tidak ada tumpuan di bawah jembatan.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ali Lubis memuji ide pembangunan Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang beroperasi dengan mekanisme buka-tutup atau bascule. Dia menilai jembatan bascule itu bisa menjadi contoh untuk pembangunan di wilayah lainnya.

“Saya pikir jembatan bergerak buka dan tutup akses atau bascule ini sebuah ide atau terobosan yang sangat bagus ya dari Pemprov Jakarta dalam hal ini pemerintah Kota Jakarta Selatan, dan hal ini sangat positif sekali dan harus didukung karena sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar jembatan tersebut,” kata Ali kepada wartawan, Senin (18/8).

“Apalagi jembatan ini adalah yang pertama kali dibangun (di Jakarta), artinya bisa menjadi pilot project atau percontohan untuk wilayah-wilayah lainya,” tambahnya.

Dia menyebut jembatan bascule bermanfaat bagi masyarakat untuk mempermudah akses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selain itu, kata dia, jembatan mode buka-tutup itu bisa mempermudah dalam melakukan proses normalisasi atau pengerukan sungai.

“Saat ini banyak juga wilayah-wilayah di Jakarta yang berada di antara sungai, sehingga perlu adanya jembatan. Dan saya mendorong dan meminta Pemprov Jakarta agar memperbanyak bangun jembatan model bascule ini di wilayah-wilayah Jakarta lainya yang ada sungainya,” ucapnya.

Namun, Ali berpesan agar Pemprov Jakarta tak hanya bisa membangun jembatan saja. Dia mengingatkan agar perawatannya juga jangan dikesampingkan agar jembatan bascule itu tidak mudah rusak.

“Perawatan terhadap jembatan itu sendiri sangat penting agar tidak mudah rusak dan terkait fasilitas penerangannya juga harus jangan lupa seperti lampu jalannya agar tidak gelap di malam hari serta membuat rasa nyaman dan aman bagi warga yang melintas,” imbuhnya.

Terbaru, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan Pemprov DKI akan menambah jembatan bascule seperti Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria. Menurutnya, model jembatan itu mempermudah akses alat berat masuk sungai atau kali di wilayah padat penduduk.

“Yang pertama untuk jembatan yang di Gandaria, kebetulan sebelum dimulai pembangunan memang berkonsultasi dengan kami dan memang di Jakarta kami akan membuat jembatan-jembatan seperti itu,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (20/8).

Pramono mengatakan jembatan yang bisa dibuka dan tutup akan memudahkan alat berat masuk ke kali yang sempit untuk mengeruk lumpur dan sampah. Dia meyakini hal itu bakal memudahkan pencegahan banjir.

“Kenapa dibuat? Agar ekskavator yang kecil itu bisa masuk ke sungai-sungai yang padat penduduk. Sehingga dengan demikian pengerukan yang sekarang dilakukan di Tanah Abang dan sebagainya termasuk di Gandaria, maka itu akan kita perbanyak,” ucapnya.

Jembatan Bascule Pertama

Hanya Bisa Dilintasi Pemotor

Legislator Puji Pembangunan Jembatan Bascule

Jembatan Bascule Bakal Ditambah

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Usul Rano terwujud. Jembatan bascule pertama ini dibangun oleh Pemerintah kota Jakarta Selatan. Jembatan bascule tersebut terletak di Jalan Gandaria, Kebayoran Baru. Namanya Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria.

Pantauan infocom di lokasi pada Sabtu (16/8/2025), JAK Gandaria itu menghubungkan Jalan Gandaria I, RT.001/RW. Keramat Pela, Kebayoran Baru ke Jalan Mulia 1, RT. 001/RW. 005, Kebayoran Lama Utara. Jembatan dibangun sepanjang 9 meter dengan lebar 1,5 meter.

Jembatan ini memiliki pagar pembatas setinggi kurang lebih satu meter yang dicat dengan warna putih-biru. Pijakannya menggunakan sejumlah plat besi yang dicat berwarna abu-abu. Sementara pegangan tangan (handrail) perak terpasang rapi tanpa dicat.

Jembatan Bascule Pertama

Gambar ilustrasi

Jembatan itu hanya bisa dilintasi satu sepeda motor dengan menyisakan ruang kecil di kiri kanannya. Pada kedua ujung jembatan, terdapat tuas yang dapat diputar supaya jembatan terangkat.

Nantinya, jembatan hanya akan diangkat dalam proses pengerukan atau pembersihan sungai saja.Tuas itu juga dikunci agar tidak sembarangan orang bisa memainkan jembatan dan mengganggu mobilitas warga.

“Iya dikunci biar nggak dimainin orang. Dibukanya kalau mau ngeruk sampah aja,” kata seorang warga bernama Wati (35) saat ditemui di lokasi.

Saat infocom mencoba berjalan di atasnya, terasa sedikit goyangan karena tidak ada tumpuan di bawah jembatan.

Hanya Bisa Dilintasi Pemotor

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ali Lubis memuji ide pembangunan Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang beroperasi dengan mekanisme buka-tutup atau bascule. Dia menilai jembatan bascule itu bisa menjadi contoh untuk pembangunan di wilayah lainnya.

“Saya pikir jembatan bergerak buka dan tutup akses atau bascule ini sebuah ide atau terobosan yang sangat bagus ya dari Pemprov Jakarta dalam hal ini pemerintah Kota Jakarta Selatan, dan hal ini sangat positif sekali dan harus didukung karena sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar jembatan tersebut,” kata Ali kepada wartawan, Senin (18/8).

“Apalagi jembatan ini adalah yang pertama kali dibangun (di Jakarta), artinya bisa menjadi pilot project atau percontohan untuk wilayah-wilayah lainya,” tambahnya.

Dia menyebut jembatan bascule bermanfaat bagi masyarakat untuk mempermudah akses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selain itu, kata dia, jembatan mode buka-tutup itu bisa mempermudah dalam melakukan proses normalisasi atau pengerukan sungai.

“Saat ini banyak juga wilayah-wilayah di Jakarta yang berada di antara sungai, sehingga perlu adanya jembatan. Dan saya mendorong dan meminta Pemprov Jakarta agar memperbanyak bangun jembatan model bascule ini di wilayah-wilayah Jakarta lainya yang ada sungainya,” ucapnya.

Namun, Ali berpesan agar Pemprov Jakarta tak hanya bisa membangun jembatan saja. Dia mengingatkan agar perawatannya juga jangan dikesampingkan agar jembatan bascule itu tidak mudah rusak.

“Perawatan terhadap jembatan itu sendiri sangat penting agar tidak mudah rusak dan terkait fasilitas penerangannya juga harus jangan lupa seperti lampu jalannya agar tidak gelap di malam hari serta membuat rasa nyaman dan aman bagi warga yang melintas,” imbuhnya.

Legislator Puji Pembangunan Jembatan Bascule

Terbaru, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan Pemprov DKI akan menambah jembatan bascule seperti Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria. Menurutnya, model jembatan itu mempermudah akses alat berat masuk sungai atau kali di wilayah padat penduduk.

“Yang pertama untuk jembatan yang di Gandaria, kebetulan sebelum dimulai pembangunan memang berkonsultasi dengan kami dan memang di Jakarta kami akan membuat jembatan-jembatan seperti itu,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (20/8).

Pramono mengatakan jembatan yang bisa dibuka dan tutup akan memudahkan alat berat masuk ke kali yang sempit untuk mengeruk lumpur dan sampah. Dia meyakini hal itu bakal memudahkan pencegahan banjir.

“Kenapa dibuat? Agar ekskavator yang kecil itu bisa masuk ke sungai-sungai yang padat penduduk. Sehingga dengan demikian pengerukan yang sekarang dilakukan di Tanah Abang dan sebagainya termasuk di Gandaria, maka itu akan kita perbanyak,” ucapnya.

Jembatan Bascule Bakal Ditambah

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *