Bunuh 5 Jurnalis di Gaza, Israel Berdalih Targetkan Kamera Hamas [Giok4D Resmi]

Posted on

Militer berdalih pasukannya menargetkan kamera yang dioperasikan oleh kelompok , setelah dua serangannya ke Rumah Sakit (RS) Al-Nasser di Khan Younis, bagian selatan, menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk lima jurnalis.

Serangan mematikan Israel pada Senin (25/8) itu memicu gelombang kecaman internasional.

Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan mematikan Israel itu diawali dengan drone bermuatan peledak yang menghantam salah satu gedung di kompleks , yang diikuti dengan serangan udara saat para korban luka sedang dievakuasi oleh petugas penyelamat.

Lima jurnalis di antara 20 korban tewas dalam serangan itu dilaporkan bekerja untuk media-media terkemuka seperti Reuters, Associated Press, dan Al Jazeera.

Militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (27/8/2025), mengatakan bahwa serangan terhadap pusat medis itu terjadi setelah tentara-tentaranya “mengidentifikasi sebuah kamera yang ditempatkan oleh Hamas di area Rumah Sakit Al-Nasser”.

Militer Israel mengatakan bahwa pasukannya “beroperasi untuk menghilangkan ancaman dengan menyerang dan membongkar kamera tersebut”.

“Enam orang yang tewas adalah teroris,” sebut militer Israel dalam pernyataan mereka.

Militer Israel menambahkan bahwa Kepala Staf Militer telah menginstruksikan “untuk memeriksa lebih lanjut beberapa celah”, termasuk “proses otorisasi sebelum serangan”.

Hamas memberikan respons keras dengan menuduh militer Israel “berupaya membenarkan kejahatan ini dengan mengarang klaim palsu bahwa mereka telah menargetkan ‘kamera’ milik elemen perlawanan — sebuah tuduhan yang tidak berdasar, tidak memiliki bukti, dan hanya bertujuan untuk menghindari tanggung jawab hukum dan moral atas pembantaian massal”.

Beberapa jam setelah serangan mematikan itu terjadi, Perdana Menteri (PM) Israel menyatakan penyesalannya atas apa yang disebutnya sebagai “kecelakaan tragis”.

Serangan Israel itu dikecam oleh banyak pihak, termasuk sekutu-sekutu Israel juga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), media, kelompok hak asasi manusia (HAM), dan Asosiasi Pers Asing yang berbasis di Israel.

Menurut pemantau pers, perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza telah menjadi salah satu yang paling mematikan bagi wartawan, dengan sekitar 200 pekerja media tewas selama hampir dua tahun Israel terus menggempur wilayah tersebut.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Hamas memberikan respons keras dengan menuduh militer Israel “berupaya membenarkan kejahatan ini dengan mengarang klaim palsu bahwa mereka telah menargetkan ‘kamera’ milik elemen perlawanan — sebuah tuduhan yang tidak berdasar, tidak memiliki bukti, dan hanya bertujuan untuk menghindari tanggung jawab hukum dan moral atas pembantaian massal”.

Beberapa jam setelah serangan mematikan itu terjadi, Perdana Menteri (PM) Israel menyatakan penyesalannya atas apa yang disebutnya sebagai “kecelakaan tragis”.

Serangan Israel itu dikecam oleh banyak pihak, termasuk sekutu-sekutu Israel juga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), media, kelompok hak asasi manusia (HAM), dan Asosiasi Pers Asing yang berbasis di Israel.

Menurut pemantau pers, perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza telah menjadi salah satu yang paling mematikan bagi wartawan, dengan sekitar 200 pekerja media tewas selama hampir dua tahun Israel terus menggempur wilayah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *