Bamsoet: PERIKHSA Gelar Lomba Keterampilan Senjata Api Beladiri di Bali

Posted on

Ketua Umum Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Beladiri Indonesia (PERIKHSA) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan pihaknya akan menyelenggarakan Lomba Asah Keterampilan Penggunaan Senjata Api Beladiri pada tanggal 25-27 Juli 2025 di Bali.

Acara tahunan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana penting untuk meningkatkan keterampilan, kesadaran keamanan, dan solidaritas antar anggota PERIKHSA serta pemegang Izin Khusus Senjata Api Beladiri (IKHSA) di seluruh Indonesia.

“Menggabungkan unsur kompetisi dan edukasi, lomba asah keterampilan ini bukan hanya bertujuan untuk mengasah kemampuan individu. Tetapi juga untuk membangun komunitas yang solid dan profesional di bidang penggunaan senjata api. Dalam menghadapi tantangan keamanan yang terus meningkat, kegiatan semacam ini menjadi semakin penting dan relevan,” ujar Bamsoet, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/4/2025).

Hal tersebut ia sampaikan seusai menerima Pengurus DPP PERIKHSA di Jakarta, Jumat (18/4). Hadir antara lain Dewan Penasehat Yorrys Raweyai, Ketua Harian DPP PERIKHSA Eko Budianto dan Humas DPP PERIKHSA Charles Wicaksana.

Bamsoet menjelaskan lomba asah keterampilan ini terbagi menjadi delapan stage. Antara lain, cafe defence, motorcycle defence, home defence. vehicle robbery, ATM defence, office defence, buddy system dan vehicle defence.

Dirancang untuk menciptakan situasi nyata yang dapat dihadapi oleh pengguna senjata api beladiri dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, para peserta tidak hanya menguji keterampilan teknis dalam menggunakan senjata api, tetapi juga berlatih menghadapi skenario berisiko tinggi dengan cara yang aman dan terstruktur.

“Tingkat kejahatan di Indonesia, khususnya terkait perampokan dan serangan di tempat umum, menunjukkan kecenderungan meningkat. Menurut data Polri, angka kejahatan muncul dengan frekuensi yang lebih tinggi di area publik,” kata Ketua MPR RI ke-15 tersebut.

“Dalam konteks ini, keterampilan penggunaan senjata api yang terlatih menjadikan pemegang senjata api beladiri tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai partisipan aktif dalam menjaga keamanan personal dan komunitas,” sambungnya.

Bamsoet menambahkan kompetisi ini juga menegaskan komitmen PERIKHSA terhadap profesionalisme. Dengan mengedepankan aspek tanggungjawab dalam penggunaan senjata api, PERIKHSA mengedukasi anggotanya tentang pentingnya pemahaman hukum dan etika penggunaan senjata.

“Dalam beberapa tahun terakhir, kasus penyalahgunaan senjata api oleh individu tidak bertanggungjawab telah menimbulkan stigma negatif terhadap pemegang senjata api. Melalui lomba ini, PERIKHSA berupaya untuk membuktikan bahwa komunitas pemegang senjata api beladiri dapat menggunakan senjata api dengan aman, bertanggungjawab, dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *