Geger Pria dari Kelompok Minoritas Pakistan Tewas Dipukuli Massa

Posted on

Seorang pria dari kelompok minoritas Ahmadiyah di pada Jumat (18/4). Insiden mematikan itu terjadi setelah ratusan penganut Islam radikal mengepung tempat ibadah komunitas minoritas itu yang ada di kota pelabuhan Karachi.

Massa yang kebanyakan berasal dari kelompok politik antipenistaan agama Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (19/4/2025), menyerbu ruas jalanan sempit di area Saddar sembari meneriakkan slogan-slogan mereka.

Penyerbuan itu didorong oleh kemarahan massa marah karena para penganut diduga melakukan salat Jumat.

“Salah satu anggota komunitas itu tewas setelah massa mengidentifikasinya sebagai seorang Ahmadi. Mereka menyerangnya dengan tongkat dan batu bata,” ucap seorang pejabat senior Kepolisian Karachi, Muhammad Safdar, saat berbicara kepada AFP.

“Massa itu mencakup anggota dari beberapa partai keagamaan,” imbuhnya.

Safdar mengatakan bahwa pihak kepolisian menahan sekitar 25 penganut Ahmadiyah demi keselamatan mereka.

Seorang jurnalis AFP yang ada di lokasi kejadian melaporkan keberadaan sebuah mobil tahanan yang dikawal oleh beberapa kendaraan polisi membawa pergi para penganut Ahmadiyah, setelah bernegosiasi dengan massa yang terdiri atas 600 orang.

Lihat juga Video: 3 Bocah SD di Gresik Sudah 4 Kali Curi Motor, Nyaris Diamuk Massa

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Juru bicara komunitas Ahmadiyah, Amir Mahmood, menuturkan pria yang tewas dipukuli massa merupakan seorang pemilik bengkel mobil berusia 47 tahun. Mahmood menyebut massa yang melakukan kekerasan itu berjumlah sekitar 100-200 orang.

Kelompok Ahmadiyah merupakan kelompok minoritas yang dianggap sesat oleh pemerintah Pakistan dan sebagian besar umat Muslim. Hukum yang berlaku di Pakistan melarang penganut Ahmadiyah menyebut diri mereka sebagai Muslim atau menggunakan simbol-simbol Islam.

Selama beberapa dekade, banyak penganut Ahmadiyah yang menghadapi ancaman dan intimidasi, serta menjadi korban tindak kekerasan, diskriminasi serta hambatan yang menghalangi mereka untuk menggunakan hak suara mereka dalam pemilu di Pakistan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *