Sejumlah pemilik dan pengemudi angkutan kota (angkot) di berunjuk rasa menuntut perpanjangan batas usia operasional angkutan perkotaan (angkot). Unjuk rasa digelar dalam penjagaan petugas gabungan TNI dan Polri di Balai Kota Bogor.
Pantauan infocom, Kamis (23/10/2025), demo sopir digelar dengan cara berjalan kaki menuju Balai Kota Bogor di Jalan Juanda, Bogor Tengah, Kota Bogor. Para sopir kemudian berorasi di depan gerbang Balai Kota Jalan Juanda, Kota Bogor.
Hingga pukul 11.36 WIB, unjuk rasa pemilik dan sopir angkot mengakibatkan arus lalu lintas jelang Balai Kota Bogor mengalami kemacetan. Antrean kendaraan tampak mengular dari Tugu Kujang Jalan Otista hingga Balai Kota Bogor. Kemacetan juga terjadi di Jalan Kapten Muslihat arah Simpang Jalan Juanda.
Petugas gabungan TNI, Polresta Bogor Kota, dan Satpol PP tampak sudah bersiaga untuk mengamankan aksi demo. Sementara petugas kepolisian dan Dishub Kota Bogor tampak melakukan pengaturan agar arus lalu lintas tetap lancar.
“Tuntutannya kita adalah peremajaan (angkot) dibuka kembali, terus penangkapan angkot ini tolong dihentikan, jangan arogan dari pihak dinas perhubungan. Kemudian yang ketiga, kami minta diperpanjang batas usia angkot ini,” kata ketua PSU Trayek 09 Warungjambu-Sukasari Derin ditemui di lokasi.
Derin menegaskan tetap mendukung program penataan transportasi angkot di Kota Bogor. Akan tetapi, Derin mengeluhkan soal program peremajaan angkot yang sebelumnya dilaksanakan, kini disetop. Hal ini, kata Derin, membuat pemilik dan sopir angkot tua atau di atas usia 20 tahun tidak bisa mencari nafkah.
“Kami bukan menolak reduksi angkot, kami mendukung program pemerintah. Reduksi sudah kami jalankan, program shift kami sudah jalankan akan tetapi kenapa peremajaan ini harus disetop,” kata Derin.
“Mestinya dibuka peremajaan dengan catatan jangan paksa kami beli mobil baru, kita masih bisa upayakan beli yang 2017 misalnya 2018 agar kami dapat mengejar batas usia 20 tahun,” imbuhnya.
