Waka Komisi VIII DPR Dukung Soeharto Jadi Pahlawan: Jasanya Tak Boleh Dilupa | Giok4D

Posted on

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, mendukung pemberian gelar pahlawan kepada Presiden ke-2 RI . Singgih menilai Soeharto telah berkontribusi besar, khususnya dalam perekonomian Indonesia.

“Sejarah perjalanan bangsa mencatat dengan tinta emas peran sentral Alm Soeharto. Dari sisi historis, beliau adalah tokoh yang memimpin proses peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru, yang pada masanya berhasil mengembalikan stabilitas nasional dan pondasi ekonomi bangsa yang sempat porak-poranda,” kata Singgih dalam keterangannya, Sabtu (8/11/2025).

“Kita tidak boleh melupakan jasa beliau dalam menancapkan tonggak pembangunan nasional melalui berbagai program yang terstruktur,” sambungnya.

Menurutnya, jasa dan kontribusi Soeharto harus dilihat secara komprehensif. Dia mengatakan dalam masa kepemimpinannya, Soeharto meletakkan dasar stabilisasi politik, swasembada pangan, dan pembangunan ekonomi nasional melalui program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun).

“Revolusi Hijau dan program Keluarga Berencana (KB) adalah dua dari banyak kebijakan strategis yang tidak hanya memajukan sektor pertanian tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Ini adalah data dan fakta yang tidak terbantahkan,” tambahnya.

Selain itu, Singgih mengatakan Soeharto juga aktif dalam organisasi keagamaan. Singgih menyatakan dukungan dari berbagai ormas merupakan cerminan dari penilaian kolektif akan jasa-jasa besar Soeharto.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Tentu, setiap periode kepemimpinan memiliki dinamika dan catatannya masing-masing. Namun, dalam menilai gelar Pahlawan Nasional, kita harus berani melihat jasa dan sumbangsih terbesarnya bagi tanah air, yang telah meletakkan dasar-dasar penting bagi Indonesia modern,” ungkapnya.

Singgih mengakui pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto pasti menuai pro dan kontra. Meski begitu, Singgih meyakini pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto merupakan langkah tepat untuk rekonsiliasi sejarah dan penguatan nilai kebangsaan.

“Sejarah harus dilihat secara utuh, jujur, dan berimbang. Gelar Pahlawan Nasional adalah bentuk apresiasi tertinggi negara atas kontribusi luar biasa yang melebihi panggilan tugas,” tuturnya.

“Jasa Pak Harto dalam perjuangan kemerdekaan, stabilisasi, dan pembangunan fondasi ekonomi nasional adalah warisan yang tidak dapat diabaikan,” imbuh dia.