Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan proses belajar mengajar di Jakarta kini kembali berjalan normal. Pemprov DKI memberikan kebebasan kepada pihak sekolah untuk menentukan apakah pembelajaran dilakukan secara tatap muka atau daring, menyesuaikan dengan kondisi dan kesiapan sekolah.
Pramono mengatakan keputusan itu diambil setelah seluruh data dan dokumen terkait insiden ledakan di sekolah telah diambil pihak kepolisian. Dengan demikian, aktivitas belajar di SMAN 72 kini bisa kembali dilakukan secara fleksibel.

“Kami sudah memberikan kebebasan kepada Kepala Dinas Pendidikan karena kemarin memang saya minta untuk daring dan ternyata memang sebagian murid itu malah ingin tetap secara langsung,” ujar Pramono di Gedung AA Maramis, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).
Pramono menegaskan keputusan sepenuhnya berada di pihak sekolah dan Dinas Pendidikan. Dia berharap kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan aman dan nyaman tanpa mengganggu semangat siswa untuk kembali bersekolah.
“Hal yang berkaitan dengan peristiwa dan sekarang ini proses belajar-mengajarnya apabila dilakukan secara langsung, sebenarnya sudah bisa. Kami memberikan kebebasan sepenuhnya kepada sekolah,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan pembelajaran daring dan pemulihan psikologis siswa SMAN 72 Jakarta setelah insiden ledakan pada Jumat (7/11). Pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta menerapkan pembelajaran daring (online) mulai hari ini, Senin (10/11), hingga gedung sekolah dinyatakan dapat digunakan lagi.
Area SMAN 72 masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi dari kepolisian. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan pembelajaran akan difokuskan pada pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah.
“Pembelajaran di kelas nantinya akan diisi wali kelas dan psikolog dengan pembelajaran yang dikemas dengan memberikan ruang interaksi lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar siswa-siswi SMAN 72 pulih dan kembali merasa aman,” kata Nahdiana, dikutip melalui keterangan resmi dalam situs Pemprov DKI pada Senin (10/11).
Sebelum kegiatan belajar dimulai, Nahdiana menyebutkan, orang tua akan diundang untuk memberi pemahaman seputar langkah-langkah pemulihan yang dilakukan bersama sekolah; psikolog; dan unsur wilayah setempat.






