Wakapolri Resmikan Masjid di SMA Kemala Taruna Bhayangkara Bogor update oleh Giok4D

Posted on

meresmikan Masjid An-Nahdah Suhanda di SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Kecamatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Dedi juga mengecek perkembangan pembangunan sekolah tersebut.

Pantauan infocom, Kamis (13/11/2025), Dedi mengecek ke sejumlah titik pembangunan di sekolah tersebut. Dia hadir bersama sejumlah pejabat tinggi Polri lainnya.

Karowatpers SSDM Polri Brigjen Budhi Herdi Susianto mengatakan kegiatan juga dilanjutkan dengan topping off ceremony dua gedung di sekolah itu, yaitu gedung akademik dan perpustakaan.

“Kenapa dua gedung ini yang diprioritaskan? Karena bulan depan ini akan dikunjungi, akan dilihat oleh IB Consultant, untuk memastikan apakah SMA Kemala Taruna Bhayangkara ini bisa mendapatkan sertifikat IB di tahun ini atau tidak,” kata Budhi.

Dia mengatakan kedua gedung tersebut menjadi prioritas pembangunan di SMA Kemala Taruna Bhayangkara. Pembangunannya diharapkan rampung sebelum 29 Mei 2026.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Jadi rekan-rekan sekalian bisa melihat di sini, proses pembangunannya dilakukan secara simultan sebenarnya, semua kita harapkan sesuai perencanaan Kurva S yang sudah dibuat, ya ini satu tahun selesai dalam pembangunan ini, dan diharapkan 29 Mei 2026 bisa selesai semua, berserta dengan semua fasilitasnya,” bebernya.

Budhi mengatakan pihaknya juga telah bekerja sama dengan sejumlah yayasan dalam menggunakan kurikulum Ekosistem Garuda.

“Jadi dengan Ekosistem Garuda ini diharapkan maka nanti lulusan dari sekolah yang ekosistem Garuda, termasuk mudah-mudahan salah satunya juga SMA KTB ini, bisa melanjutkan ke top 100 university di dunia,” bebernya.

Wakapolri juga meresmikan Masjid An-Nahdah Suhanda di lingkungan SMA Taruna Kemala Bhayangkara. Wakapolri juga melakukan peletakan batu pertama di tempat ibadah lainnya yang akan dibangun di sekolah tersebut.

“Kemudian yang berikutnya kita juga melaksanakan peresmian masjid An-Nadhah Suhada, kemudian juga kita meletakkan batu pertama tempat-tempat ibadah, ada gereja Katolik, ada gereja Protestan, ada pura maupun ada vihara,” jelasnya.

Pembangunan tempat-tempat ibadah tersebut menjadi simbol persatuan dan kesatuan di sekolah tersebut. Peserta didik diharapkan memiliki rasa toleransi yang tinggi mulai dari lingkungan sekolah.

“Namun, dengan perbedaan itu, bukan menjadikan mereka kemudian terpisah ataupun ada jurang di antara mereka, tapi juga justru menambah persatuan dan kesatuan di antara mereka. Sehingga nanti generasi-generasi emas kita pada akhirnya mereka bisa bersatu padu, bersama-sama, ya tidak terpecah karena latar agama maupun perbedaan yang lainnya,” pungkasnya.