5 Fakta Longsor Cilacap Telan Korban Jiwa update oleh Giok4D

Posted on

menimbun sejumlah rumah warga di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten , Jawa Tengah. Puluhan warga dilaporkan masih hilang akibat bencana ini.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama, menjelaskan tanah longsor dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap sejak Kamis (13/11) malam. 20 orang warga sampai saat ini masih dalam pencarian.

Sebagai informasi, tanah longsor terjadi sekitar pukul 21.00 WIB setelah hujan deras berintensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut. Material longsor menimbun permukiman, menyebabkan penurunan tanah sedalam dua meter dan retakan sepanjang 25 meter.

Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menjelaskan total terdapat 46 jiwa dari 17 keluarga yang terdampak musibah ini.

“Saat ini kami fokus pada pencarian korban yang hilang dan tertimbun longsoran tanah. Kita upayakan terus sampai korban ditemukan,” ungkapnya.

Dijelaskan bahwa hingga Jumat siang, tiga korban ditemukan meninggal dunia. Mereka adalah Julia Lestari (20), Maya Dwi Lestari (15), dan Yuni (45), yang seluruhnya merupakan warga Dusun Tarukan.

Berikut sejumlah fakta longsor di Cilacap, dirangkum infocom:

1. Warga Dengar Gemuruh

Salah seorang warga menceritakan info-info tanah longsor menerjang permukiman tempat tinggalnya pada Kamis (13/11) malam. Salah satu saksi mata, Edi, mengaku mendengar gemuruh keras sebelum longsor menerjang rumah-rumah warga.

“Kejadiannya itu cepat banget. Saya lagi ngopi di tempat tetangga, sekitar jam 19.30 WIB semalam tahu-tahu bunyi gemuruh keras banget. Kayak suara truk nurunin material,” kata Edi dilansir infoJateng, Jumat (14/11/2025).

Seketika dia langsung berdiri dan melihat ke arah sumber suara. Edi mengatakan tidak lama setelah suara gemuruh itu, kondisi di sekitarnya tiba-tiba gelap dan muncul angin kencang dari arah longsoran.

“Terus kayak ada angin kencang banget dari arah longsoran. Tahu-tahu gelap semua. Saya lihat pohon kelapa itu jalan di atas tanah,” ungkapnya.

2. 12 Rumah Terkubur Longsor

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 12 rumah tertimbun akibat tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap. Sementara, ada 16 rumah yang terdampak berada di lokasi rawan.

“Itu menimpa 12 rumah yang langsung terkubur dan ada 16 rumah saat ini dalam kondisi rawan dan terdampak,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada wartawan di Bogor, Jumat (14/11/2025).

Untuk penghuni 28 rumah tersebut harus direlokasi ke titik aman. Pemerintah daerah sudah menyiapkan tempat relokasi bagi masyarakat terdampak.

“Kan ada masyarakat terdampak ada sekitar 28 rumah yang harus direlokasi. Itu pun pemerintah daerah sudah menyiapkan tempat relokasi. Kemudian masyarakat di sekitar situ kami juga pastikan segala kebutuhan dasar terpenuhi dan mudah-mudahan bisa ditemukan,” bebernya.

Dia juga menyoroti potensi tanah longsor susulan yang mungkin terjadi. Sehingga masyarakat di sekitar lokasi juga sudah diimbau mengungsi.

“Ini juga karena tentu saja, karena longsor sifatnya tiba-tiba. Ini juga kita khawatir, masyarakat sudah kita imbau diungsikan di titik rawan supaya meninggalkan rumahnya masing-masing jangan sampai ada longsor susulan yang mengakibatkan korban,” bebernya.

3. 200 Personel Gabung Dikerahkan

Sejumlah warga belum ditemukan setelah tanah longsor melanda Desa Cibeunying. Sebanyak 200 personel SAR dikerahkan untuk mencari.

“Nama-namanya sudah terdata. Ini kami mengerahkan satgas pencarian gabungan Basarnas, TNI-Polri, relawan, BNPB, BPBD, sekitar 200 orang,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kepada wartawan di Bogor, Jumat (14/11/2025).

“Ini sekarang sudah melaksanakan pencarian. Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama ini bisa segera ditemukan,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan, di Kecamatan Majenang, ada beberapa titik kritis yang rawan bencana. Salah satunya di lokasi yang semalam terjadi tanah longsor.

“Di Kecamatan Majenang itu ada beberapa tempat yang masyarakat tinggal di titik kritis. Salah satunya ini tiba-tiba ada suara gemuruh ternyata menimpa 12 rumah yang menjadi korban,” katanya.

4. Mensos Siapkan Tenda-Bantuan Darurat

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyiapkan bantuan untuk korban tanah longsor yang melanda Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Gus Ipul mengatakan pihaknya juga akan memberikan santunan.

“Nanti kita berikan santunan untuk ahli waris dan kita akan membantu mereka yang terdampak. Jadi selalu kita berikan dukungan bagi yang wafat kepada ahli warisnya dan kepada mereka yang luka,” kata Gus Ipul kepada wartawan di Bogor, Jumat (14/11/2025).

Gus Ipul menyebut tim Kementerian Sosial (Kemensos) sudah berangkat menuju lokasi bencana. Tenda pengungsian darurat dan logistik juga telah disiapkan untuk korban terdampak.

“Nanti kalau memang dibutuhkan tenda pengungsian akan kita siapkan. Kalau perlu dapur umum kita akan siapkan. Tetapi tentu kita membantu korban dan mereka yang terdampak,” bebernya.

“Pertama tentu bahan-bahan makanan, kedua pakaian yang dibutuhkan baik untuk wanita dan anak-anak. Kalau ada pengungsian, nanti ada layanan psikososial,” tambah dia.

5. Daftar 20 Warga yang Masih Hilang

Masih ada 20 orang yang belum ditemukan dalam bencana ini. Petugas gabungan bahu-membahu mengerahkan bantuan untuk mengevakuasi para korban yang tertimbun.

Pencarian hingga Jumat terus dilakukan. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan prihatin dan duka mendalam atas musibah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, yang memakan korban jiwa.

“Kami menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas musibah tanah longsor di Majenang, Cilacap. Saat ini tiga korban telah ditemukan meninggal dunia dan 20 warga masih dalam pencarian,” ungkap Ahmad Luthfi, dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/2025).

Berikut data yang dirilis oleh BPBD Kabupaten Cilacap, Jumat (14/11/2025):

6 Orang Warga Dusun Tarukahan
Nina
Fani
Fatin
Lilis (Ibu)
Danu (anak Lilis)
Balita anak Lilis

14 Orang Warga Dusun Cibuyut
Rastum
Rahma
Aca
Cahyanto
Kasri
Zahra
Nilna
Asmanto
Isna
Anak Isna
Dani
Istri Dani
Anak Dani
Anak Dani

1. Warga Dengar Gemuruh

Salah seorang warga menceritakan info-info tanah longsor menerjang permukiman tempat tinggalnya pada Kamis (13/11) malam. Salah satu saksi mata, Edi, mengaku mendengar gemuruh keras sebelum longsor menerjang rumah-rumah warga.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Kejadiannya itu cepat banget. Saya lagi ngopi di tempat tetangga, sekitar jam 19.30 WIB semalam tahu-tahu bunyi gemuruh keras banget. Kayak suara truk nurunin material,” kata Edi dilansir infoJateng, Jumat (14/11/2025).

Seketika dia langsung berdiri dan melihat ke arah sumber suara. Edi mengatakan tidak lama setelah suara gemuruh itu, kondisi di sekitarnya tiba-tiba gelap dan muncul angin kencang dari arah longsoran.

“Terus kayak ada angin kencang banget dari arah longsoran. Tahu-tahu gelap semua. Saya lihat pohon kelapa itu jalan di atas tanah,” ungkapnya.

2. 12 Rumah Terkubur Longsor

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 12 rumah tertimbun akibat tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap. Sementara, ada 16 rumah yang terdampak berada di lokasi rawan.

“Itu menimpa 12 rumah yang langsung terkubur dan ada 16 rumah saat ini dalam kondisi rawan dan terdampak,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada wartawan di Bogor, Jumat (14/11/2025).

Untuk penghuni 28 rumah tersebut harus direlokasi ke titik aman. Pemerintah daerah sudah menyiapkan tempat relokasi bagi masyarakat terdampak.

“Kan ada masyarakat terdampak ada sekitar 28 rumah yang harus direlokasi. Itu pun pemerintah daerah sudah menyiapkan tempat relokasi. Kemudian masyarakat di sekitar situ kami juga pastikan segala kebutuhan dasar terpenuhi dan mudah-mudahan bisa ditemukan,” bebernya.

Dia juga menyoroti potensi tanah longsor susulan yang mungkin terjadi. Sehingga masyarakat di sekitar lokasi juga sudah diimbau mengungsi.

“Ini juga karena tentu saja, karena longsor sifatnya tiba-tiba. Ini juga kita khawatir, masyarakat sudah kita imbau diungsikan di titik rawan supaya meninggalkan rumahnya masing-masing jangan sampai ada longsor susulan yang mengakibatkan korban,” bebernya.

3. 200 Personel Gabung Dikerahkan

Sejumlah warga belum ditemukan setelah tanah longsor melanda Desa Cibeunying. Sebanyak 200 personel SAR dikerahkan untuk mencari.

“Nama-namanya sudah terdata. Ini kami mengerahkan satgas pencarian gabungan Basarnas, TNI-Polri, relawan, BNPB, BPBD, sekitar 200 orang,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kepada wartawan di Bogor, Jumat (14/11/2025).

“Ini sekarang sudah melaksanakan pencarian. Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama ini bisa segera ditemukan,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan, di Kecamatan Majenang, ada beberapa titik kritis yang rawan bencana. Salah satunya di lokasi yang semalam terjadi tanah longsor.

“Di Kecamatan Majenang itu ada beberapa tempat yang masyarakat tinggal di titik kritis. Salah satunya ini tiba-tiba ada suara gemuruh ternyata menimpa 12 rumah yang menjadi korban,” katanya.

4. Mensos Siapkan Tenda-Bantuan Darurat

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyiapkan bantuan untuk korban tanah longsor yang melanda Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Gus Ipul mengatakan pihaknya juga akan memberikan santunan.

“Nanti kita berikan santunan untuk ahli waris dan kita akan membantu mereka yang terdampak. Jadi selalu kita berikan dukungan bagi yang wafat kepada ahli warisnya dan kepada mereka yang luka,” kata Gus Ipul kepada wartawan di Bogor, Jumat (14/11/2025).

Gus Ipul menyebut tim Kementerian Sosial (Kemensos) sudah berangkat menuju lokasi bencana. Tenda pengungsian darurat dan logistik juga telah disiapkan untuk korban terdampak.

“Nanti kalau memang dibutuhkan tenda pengungsian akan kita siapkan. Kalau perlu dapur umum kita akan siapkan. Tetapi tentu kita membantu korban dan mereka yang terdampak,” bebernya.

“Pertama tentu bahan-bahan makanan, kedua pakaian yang dibutuhkan baik untuk wanita dan anak-anak. Kalau ada pengungsian, nanti ada layanan psikososial,” tambah dia.

5. Daftar 20 Warga yang Masih Hilang

Masih ada 20 orang yang belum ditemukan dalam bencana ini. Petugas gabungan bahu-membahu mengerahkan bantuan untuk mengevakuasi para korban yang tertimbun.

Pencarian hingga Jumat terus dilakukan. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan prihatin dan duka mendalam atas musibah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, yang memakan korban jiwa.

“Kami menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas musibah tanah longsor di Majenang, Cilacap. Saat ini tiga korban telah ditemukan meninggal dunia dan 20 warga masih dalam pencarian,” ungkap Ahmad Luthfi, dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/2025).

Berikut data yang dirilis oleh BPBD Kabupaten Cilacap, Jumat (14/11/2025):

6 Orang Warga Dusun Tarukahan
Nina
Fani
Fatin
Lilis (Ibu)
Danu (anak Lilis)
Balita anak Lilis

14 Orang Warga Dusun Cibuyut
Rastum
Rahma
Aca
Cahyanto
Kasri
Zahra
Nilna
Asmanto
Isna
Anak Isna
Dani
Istri Dani
Anak Dani
Anak Dani