Lestarikan Seni Bela Diri, Kemenbud Luncurkan ‘Senam Kebudayaan Indonesia’

Posted on

Kementerian Kebudayaan RI (Kemenbud) secara resmi meluncurkan ‘Festival Senam Kebudayaan Indonesia’. Acara ini merupakan rangkaian dari Training of Trainer (ToT) Senam Kebudayaan Indonesia, salah satu program yang diinisiasi oleh Direktorat Sarana dan Prasarana Kebudayaan Kemenbud.

Menbud Fadli Zon hadir secara langsung dalam peresmian acara yang bertempat di Yayasan Pengrajin Bambu Indonesia (YPBI), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam sambutannya, Fadli menekankan kegiatan ‘Festival Senam Kebudayaan Indonesia’ merupakan implementasi nyata dari amanat konstitusi, yakni Pasal 32 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945.

Fadli menjelaskan dari seluruh penampilan dalam rangkaian acara, ada beberapa warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO, seperti pencak silat dan penampilan angklung.

“Pencak silat sendiri sudah menjadi Warisan Budaya Tak Benda dunia UNESCO sejak 12 Desember 2019. Pencak silat mengandung makna filosofis yang mendalam, ajaran nenek moyang tentang kebaikan, yang tercermin dalam setiap gerak, tarikan napas, serta kearifan lokal yang ada di dalamnya,” ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).

“Pencak silat harus dikenal dunia, begitu pula angklung,” sambungnya.

Lebih lanjut, Fadli menerangkan pencak silat bukan hanya sarat akan nilai budaya, namun juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan menciptakan Senam Kebudayaan Indonesia yang mengadopsi gerakan pencak silat, para pegiat budaya berhasil melestarikan warisan budaya sekaligus membuka ruang untuk meningkatkan kesehatan generasi muda Indonesia.

“Banyak nilai yang terkandung dalam pencak silat. Gerakan pencak silat sendiri bertujuan menyehatkan jasmani dan rohani,” kata Fadli.

“Jadi bukan hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga menguatkan pikiran, hati, ketenangan jiwa, pengendalian diri, dan keseimbangan. Semoga Senam Kebudayaan Indonesia ini bisa kita sebarkan di seluruh Indonesia, kepada generasi muda kita,” imbuhnya.

Fadli turut menjelaskan bahwa kegiatan ‘Festival Senam Kebudayaan Indonesia’ selaras dengan salah satu tujuan dari pemajuan kebudayaan, yaitu mengembangkan industri kreatif dan industri budaya bagi masyarakat setempat.

Menurut Fadli, pemajuan kebudayaan bukan hanya tentang pelindungan budaya, tapi juga termasuk di dalamnya pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

“Banyak negara maju kini memprioritaskan industri budaya dan industri kreatif sebagai motor penggerak ekonomi. Saat ini, budaya bukan hanya untuk pelestarian identitas, tetapi juga untuk penggerak ekonomi dan soft power,” kata Fadli.

“Dengan kemajuan platform digital saat ini, sangat mudah untuk memperkenalkan budaya kita. Inilah yang harus kita maksimalkan,” sambungnya.

Fadli menyampaikan apresiasinya terhadap Yayasan Pengrajin Bambu Indonesia yang telah menyelenggarakan kegiatan ‘Festival Senam Kebudayaan Indonesia’.

“Saya ucapkan terima kasih dan selamat atas terselenggaranya ‘Festival Senam Kebudayaan Indonesia’. Terus aktifkan komunitas-komunitas budaya, karena dengan itu, kita menghargai budaya kita sendiri,” kata Fadli.

Budayawan sekaligus Ketua Yayasan Pengrajin Bambu Indonesia Ki Jatnika Nanggamiharja turut mengajak seluruh hadirin untuk mempelajari Senam Kebudayaan Indonesia. Ki menjelaskan Indonesia punya banyak seni gerak yang bisa dikembangkan.

“Mudah-mudahan dengan Senam Kebudayaan Indonesia ini, kita bisa terus melestarikan warisan bangsa dari ratusan tahun lalu,” jelas Ki.

Kepala Badan Narkotika Nasional RI (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto juga berharap Senam Kebudayaan Indonesia dapat meningkatkan produktivitas generasi muda Indonesia.

“Senam Kebudayaan Indonesia ini menjadi sebuah terobosan yang luar biasa. Mudah-mudahan senam ini bisa diperkenalkan untuk menguatkan fisik dan mental generasi muda kita, termasuk juga di tempat rehabilitasi BNN Republik Indonesia,” kata Suyudi.

Program ‘Festival Senam Kebudayaan Indonesia’ merupakan kegiatan yang diinisiasi Yayasan Pengrajin Bambu Indonesia untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa, sekaligus mengembangkan potensi jasmani-rohani masyarakat melalui gerakan seni dan olahraga tradisi.

Acara ini merupakan wujud integrasi antara olahraga, spiritualitas, dan pelestarian budaya nasional yang berakar pada tradisi Pencak Silat Cimande, dengan menggabungkan unsur Gerakan Panaragan, Senam Hijaiyah Indonesia, dan Senam Pasulukan.

Gerakan Senam Kebudayaan Indonesia sendiri memiliki beragam khasiat, di antaranya memperbaiki syaraf, daya tahan tubuh, sekaligus menguatkan sistem pernapasan dan sistem pencernaan.