Gubernur DKI Jakarta mengusulkan agar mal-mal di Ibu Kota menggelar lomba mulai dari digitalisasi transaksi, lomba diskon, hingga kompetisi dekorasi Natal dan Tahun Baru. Lomba tersebut untuk menyemarakkan perayaan akhir tahun sekaligus menjaga inflasi tetap terkendali.
“Gimana kalau kita lombakan Natal dan Tahun Baru di mal-mal? Yang pertama digitalisasi, yang kedua lomba diskon, yang ketiga hiasannya,” kata Pramono saat Membuka High Levek Meeting (HLM) TPID dan TP2DD Jakarta di Sari Pasific, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025).
Pramono menilai langkah ini bisa memberi tiga manfaat sekaligus yaitu mempercepat digitalisasi transaksi ritel, membantu menjaga stabilitas harga, dan memeriahkan suasana Nataru di pusat-pusat perbelanjaan Jakarta.
“Kalau tiga hal ini kita lombakan, saya yakin digitalisasinya nambah, diskonnya bikin orang senang belanja, dan suasana Natal Tahun Baru lebih semarak,” ujarnya.
Ia mencontohkan sejumlah mal yang menurutnya sudah menampilkan inovasi dekorasi dan atmosfer perayaan, mulai dari Pacific Place, Grand Hyatt, hingga Plaza Senayan. Karena itu, ia yakin kompetisi antar-mal dapat mendorong kreativitas sekaligus meningkatkan perputaran ekonomi.
“Pemerintah DKI Jakarta akan memberikan apresiasi. Saya yakin akan semarak sekali,” ungkapnya.
Selain lomba antar-mal, Pramono juga meminta panitia Natal Kota Jakarta menambah hiburan publik, termasuk menghadirkan lantunan Christmas Carol di jalan-jalan besar Ibu Kota untuk menambah suasana damai dan meriah.
Dalam forum tersebut, Pramono kembali menekankan pentingnya menjaga inflasi Jakarta pada kisaran 2,7-2,8 persen. Ia mengapresiasi TPID, Satgas Pangan, dan seluruh pemangku kepentingan karena indikator ekonomi Jakarta saat ini masih terkendali.
“Momentum ini harus kita jaga. Kalau inflasinya terjaga dan momentum belanja Nataru dimanfaatkan, ini sangat baik untuk kita semua,” ujarnya.







