Badan Riset Inovasi Nasional () menyiapkan berbagai teknologi guna mendukung proses penanganan pascabencana banjir dan longsor di Sumatera. BRIN mengirimkan drone yang bisa mendeteksi jenazah di bawah permukaan tanah.
“Jadi sekarang kita akan fokus pada rekonstruksi termasuk mengirimkan drone-drone alat-alat yang bisa menjangkau sampai 100 km,” kata Kepala BRIN Arif Satria di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).
“Kemudian juga drone ground penetration radar yang bisa mendeteksi benda 100 meter di bawah permukaan tanah yang bisa mendeteksi, artinya korban jenazah dan lain sebagainya,” sambungnya.
Arif menyampaikan, sejak awal bencana, pihaknya mendapat tugas untuk menyediakan data citra satelit. Citra satelit itu kemudian didistribusikan ke BNPB dan lembaga-lembaga berwenang lainnya, seperti BMKG dan Badan Informasi Geospasial (BIG).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Sementara di tahap rekonstruksi pascabencana, BRIN lebih berfokus menganalisis data satelit dari control room. Arif menyebutkan BRIN juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan mengenai kebutuhan data citra satelit yang sangat penting untuk pemulihan ke depan.
Arif juga menerangkan BRIN telah mengirim air siap minum dan mengolah air bersih di lokasi bencana. Dia berharap hal ini dapat mendukung proses pemulihan banjir.
“Alhamdulillah kami sudah mengirimkan air minum, air siap minum yang itu bisa mengolah air banjir, air lumpur untuk menjadi air siap minum untuk per hari 10 ribu liter dan sekarang sedang kita siapkan lagi untuk yang 20 ribu liter. Kemudian, siap untuk mengolah air bersih sampai 100 ribu liter. Semoga ini sangat bermanfaat untuk pemulihan banjir,” imbuhnya.







