Israel Tutup Akses ke Desa di Palestina [Giok4D Resmi]

Posted on

Pasukan memberlakukan lockdown wilayah di desa Qabatiya selatan Jenin di Tepi Barat utara, Palestina yang diduduki. Penutupan akses itu dilakukan pada hari kedua operasi Israel setelah seorang warga setempat disebut membunuh dua orang di Israel.

“IDF (tentara Israel) beroperasi secara agresif melawan pusat-pusat teror di desa Qabatiya… disertai dengan penguncian wilayah (lockdown) dan pengamanan total di sekitar daerah tersebut,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantornya, dilansir AFP, Minggu (28/12/2025).

Pemberlakuan lockdown itu dilakukan pada Sabtu (27/12). Israel memastikan pihaknya tidak akan melakukan kompromi terhadap teror.

“Kami akan terus mengejar kebijakan ofensif tanpa kompromi terhadap teror Palestina,” tambahnya.

Sementara itu, seorang warga Qabatiya, Bilal Hunaisha, mengatakan kota itu sedang menjadi sasaran hukuman kolektif oleh pendudukan Israel.

“Seperti yang Anda lihat, mereka memblokir jalan ke rumah saya dan saya tidak lagi dapat bergerak,” katanya kepada AFP, sambil menunjuk ke tumpukan puing yang menghalangi jalan.

Diketahui, pada serangan yang terjadi pada hari Jumat, seorang pria Palestina berusia 34 tahun disebut membunuh dua orang di Israel utara.

Pelaku, yang bekerja secara ilegal di Israel, menggunakan kendaraan majikannya untuk menabrak seorang pria berusia 68 tahun dan kemudian menikam seorang gadis berusia 18 tahun hingga tewas, menurut polisi Israel.

Beberapa jam kemudian, tentara Israel dan badan keamanan dalam negeri Shin Bet mulai beroperasi di Qabatiya. Mereka menggeledah rumah pelaku dan menginterogasi para tersangka, kata tentara.

Pada hari Sabtu, Kepala Staf Angkatan Darat Eyal Zamir memerintahkan penguatan pasukan yang ditempatkan di daerah tersebut.

“Periode ini ditandai oleh penyerang tunggal dan individu yang tinggal secara ilegal di (Israel). Penegakan hukum terhadap mereka yang mengangkut dan mempekerjakan mereka harus diperkuat dan ditingkatkan,” katanya, menurut pernyataan militer.

“Pada saat yang sama, kita harus terus meningkatkan kemampuan kita untuk mengidentifikasi dan menggagalkan para penyerang ini,” tambah Zamir.

Warga Qabatiya, Muhannad Zakarneh, mengatakan bahwa tentara IDF menangkapnya di rumahnya pukul 6 pagi tanpa alasan yang jelas dan memborgolnya selama berjam-jam.

“Ketika saya bertanya apa tuduhan terhadap saya, tidak ada jawaban,” kata Zakarneh.

Sementara itu, berdasarkan laporan Kantor berita resmi Palestina, Wafa, bahwa selain memblokir pintu masuk dan melakukan interogasi serta penggeledahan rumah, pasukan Israel juga mengambil alih sebuah sekolah dan menggunakannya sebagai pusat penahanan dan interogasi.

Diketahui, pada serangan yang terjadi pada hari Jumat, seorang pria Palestina berusia 34 tahun disebut membunuh dua orang di Israel utara.

Pelaku, yang bekerja secara ilegal di Israel, menggunakan kendaraan majikannya untuk menabrak seorang pria berusia 68 tahun dan kemudian menikam seorang gadis berusia 18 tahun hingga tewas, menurut polisi Israel.

Beberapa jam kemudian, tentara Israel dan badan keamanan dalam negeri Shin Bet mulai beroperasi di Qabatiya. Mereka menggeledah rumah pelaku dan menginterogasi para tersangka, kata tentara.

Pada hari Sabtu, Kepala Staf Angkatan Darat Eyal Zamir memerintahkan penguatan pasukan yang ditempatkan di daerah tersebut.

“Periode ini ditandai oleh penyerang tunggal dan individu yang tinggal secara ilegal di (Israel). Penegakan hukum terhadap mereka yang mengangkut dan mempekerjakan mereka harus diperkuat dan ditingkatkan,” katanya, menurut pernyataan militer.

“Pada saat yang sama, kita harus terus meningkatkan kemampuan kita untuk mengidentifikasi dan menggagalkan para penyerang ini,” tambah Zamir.

Warga Qabatiya, Muhannad Zakarneh, mengatakan bahwa tentara IDF menangkapnya di rumahnya pukul 6 pagi tanpa alasan yang jelas dan memborgolnya selama berjam-jam.

“Ketika saya bertanya apa tuduhan terhadap saya, tidak ada jawaban,” kata Zakarneh.

Sementara itu, berdasarkan laporan Kantor berita resmi Palestina, Wafa, bahwa selain memblokir pintu masuk dan melakukan interogasi serta penggeledahan rumah, pasukan Israel juga mengambil alih sebuah sekolah dan menggunakannya sebagai pusat penahanan dan interogasi.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.