Nasib sial menimpa seorang warga di , Jawa Barat, inisial M. Perkara kritik di media sosial, M harus menahan sakit usai dipukuli seorang anak kepala desa.
Peristiwa yang menimpa korban ini juga viral di media sosial. Kejadian itu terjadi di daerah Klapanunggal, Bogor. Kapolsek Klapanunggal AKP Silfi Adi Putri mengatakan korban sempat datang ke Polsek Klapanunggal pada Selasa (29/4/2025) malam. Namun kedatangan warga tersebut masih berupa konsultasi terkait kasus yang terjadi.
“Iya semalam korban datang ke polsek, sama teman-temannya konsul dulu. Cuma katanya mau komunikasi dulu sama keluarganya, ya monggo, kalau kami kan nggak bisa memaksa kan,” kata AKP Silfi ketika dimintai konfirmasi, Rabu (28/4).
Dia mengatakan korban merupakan warga Kampung Tegal, Klapanunggal. Korban diduga dianiaya anak kades.
“Iya (Pelaku) diduganya itu (anak kades). Ya sesuai dengan yang di medsos viral itu (identitas pelaku),” imbuhnya.
Silfi mengatakan pihaknya juga sudah mendatangi korban untuk menindaklanjuti aduannya. Namun korban tidak ditemukan di rumahnya dan hingga kini belum membuat laporan resmi ke kepolisian terkait dugaan penganiayaan yang dialaminya.
“Tadi pagi anggota, Pak Kanit ke rumahnya, tapi orangnya (korban) nggak ada. Kan tadi malam bilangnya mau komunikasi dulu sama keluarganya, kita tungguin kan, tapi sampai tadi pagi belum datang, ya udah kita jemput bola, coba mau tanyain gimana maunya, mau buat laporan atau gimana, ternyata orangnya nggak ada di rumah,” kata Silfi.
“(Korban) sudah laporan tadi siang, ini baru beres pemeriksaan korban. Pelapor M, terlapor L,” kata Silfi.
Silfi mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti laporan korban dengan memanggil sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti. Silfi memastikan tidak akan pandang bulu dan segera memanggil anak kades viral untuk diperiksa.
“Saat ini kita proses penyelidikan dulu, dengan memeriksa saksi-saksi terkait,” ucapnya.
“Kalau kami sesuai aturannya dalam penyelidikan, harus diundang dulu, diperiksa sebagai saksi. Kami nggak ada pandang bulu,” imbuhnya.
Kasus dugaan penganiayaan itu terjadi pada Selasa (29/4) kemarin siang. Polisi belum memastikan penyebab pemukulan.
“Belum tahu (penyebab pemukulan), kan semalam belum pembahasan sampai itu. Terkait masalah kritik atau apanya, kalau itu nanti ya kalau sudah ada pemeriksaan, jadi jelas keterangannya,” kata dia.
“(Pemicu pemukulan) karena pelapor pernah memberikan komentar yang mengkritik ayah terlapor di media sosial,” kata Silfi.
“Keterangan korban sih dia memposting komentar yang berbunyi ‘uangnya dipake untuk apa ya’,” lanjutnya.
Silfi tidak menjelaskan secara rinci postingan di media sosial yang dikomentari oleh korban. Namun, komentar dari korban itu memicu cekcok mulut dan berujung pemukulan oleh pelaku.
Korban M telah melaporkan L ke polisi atas kasus pemukulan. Polisi menjamin tidak akan pandang bulu dalam mengusut kasus tersebut.
Korban Polisikan Anak Kades
Isi Kritik Korban di Medsos Pemicu Pemukulan Anak Kades
“(Korban) sudah laporan tadi siang, ini baru beres pemeriksaan korban. Pelapor M, terlapor L,” kata Silfi.
Silfi mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti laporan korban dengan memanggil sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti. Silfi memastikan tidak akan pandang bulu dan segera memanggil anak kades viral untuk diperiksa.
“Saat ini kita proses penyelidikan dulu, dengan memeriksa saksi-saksi terkait,” ucapnya.
“Kalau kami sesuai aturannya dalam penyelidikan, harus diundang dulu, diperiksa sebagai saksi. Kami nggak ada pandang bulu,” imbuhnya.
Kasus dugaan penganiayaan itu terjadi pada Selasa (29/4) kemarin siang. Polisi belum memastikan penyebab pemukulan.
“Belum tahu (penyebab pemukulan), kan semalam belum pembahasan sampai itu. Terkait masalah kritik atau apanya, kalau itu nanti ya kalau sudah ada pemeriksaan, jadi jelas keterangannya,” kata dia.
Korban Polisikan Anak Kades
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
“(Pemicu pemukulan) karena pelapor pernah memberikan komentar yang mengkritik ayah terlapor di media sosial,” kata Silfi.
“Keterangan korban sih dia memposting komentar yang berbunyi ‘uangnya dipake untuk apa ya’,” lanjutnya.
Silfi tidak menjelaskan secara rinci postingan di media sosial yang dikomentari oleh korban. Namun, komentar dari korban itu memicu cekcok mulut dan berujung pemukulan oleh pelaku.
Korban M telah melaporkan L ke polisi atas kasus pemukulan. Polisi menjamin tidak akan pandang bulu dalam mengusut kasus tersebut.