Guyonan Perkara Beras yang Bikin Menteri Jepang Lepas Jabatan

Posted on

Taku Eto mengundurkan diri dari jabatan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, buntut ucapannya soal . Taku Eto yang menyinggung beras dengan maksud bercanda justru memancing kemarahan warga .

Dilansir BBC Indonesia, Jumat (23/5/2025), Taku Eto bilang bahwa dia tak pernah beli beras karena para pendukungnya memberinya “banyak” beras sebagai hadiah, dia berharap perkataannya itu bisa bikin tertawa orang-orang.

Namun, Taku Eto malah jadi sasaran kemarahan yang membuatnya terpaksa mengundurkan diri dari jabatan menteri. Jepang diketahui menghadapi krisis biaya hidup pertama dalam beberapa dekade. Krisis ini menghantam makanan pokok penduduk Jepang, yaitu beras.

Harga beras meningkat lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir, sementara harga beras impor semakin sulit dijangkau masyarakat awam.

Eto sudah minta maaf dan bilang kalau komentarnya yang dilontarkan pada acara penggalangan dana lokal, Minggu (18/05), sudah “keterlaluan”.

Eto memilih mundur dari jabatannya setelah partai-partai oposisi mengancam melayangkan mosi tidak percaya terhadapnya. Pengunduran diri Taku Eto adalah pukulan terbaru terhadap pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang sedang berjuang untuk mendapatkan dukungan publik.

Beras adalah perkara sensitif di Jepang. Kekurangan pasokan beras bisa bikin kekacauan politik. Kerusuhan akibat melonjaknya harga beras bahkan membuat pemerintahan jatuh pada 1918.

Jadi tidak heran jika harga beras berperan dalam anjloknya dukungan publik terhadap PM Ishiba. “Politisi tidak pergi ke supermarket untuk belanja bahan makanan, jadi mereka tidak paham,” kata Memori Higuchi yang berusia 31 tahun kepada BBC dari rumahnya di Yokohama.

Higuchi adalah ibu satu anak yang berusia tujuh bulan. Dia sendiri butuh makanan bergizi untuk pemulihan pascapersalinan, sedangkan putrinya akan segera mulai makan makanan padat.

“Saya ingin dia makan dengan baik. Jadi kalau harga terus naik, kami mungkin harus mengurangi jumlah nasi yang saya dan suami saya makan.”

Tonton juga “Jepang akan Kirim Tenaga Ahli untuk Bantu Makan Bergizi Gratis di Indonesia” di sini:

Pilih Mengundurkan Diri

Gambar ilustrasi

Eto memilih mundur dari jabatannya setelah partai-partai oposisi mengancam melayangkan mosi tidak percaya terhadapnya. Pengunduran diri Taku Eto adalah pukulan terbaru terhadap pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang sedang berjuang untuk mendapatkan dukungan publik.

Beras adalah perkara sensitif di Jepang. Kekurangan pasokan beras bisa bikin kekacauan politik. Kerusuhan akibat melonjaknya harga beras bahkan membuat pemerintahan jatuh pada 1918.

Jadi tidak heran jika harga beras berperan dalam anjloknya dukungan publik terhadap PM Ishiba. “Politisi tidak pergi ke supermarket untuk belanja bahan makanan, jadi mereka tidak paham,” kata Memori Higuchi yang berusia 31 tahun kepada BBC dari rumahnya di Yokohama.

Higuchi adalah ibu satu anak yang berusia tujuh bulan. Dia sendiri butuh makanan bergizi untuk pemulihan pascapersalinan, sedangkan putrinya akan segera mulai makan makanan padat.

“Saya ingin dia makan dengan baik. Jadi kalau harga terus naik, kami mungkin harus mengurangi jumlah nasi yang saya dan suami saya makan.”

Tonton juga “Jepang akan Kirim Tenaga Ahli untuk Bantu Makan Bergizi Gratis di Indonesia” di sini:

Pilih Mengundurkan Diri

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *