Indonesia sangat serius dalam mempromosikan potensi karbon di KTT COP30 Brasil. Pasalnya, karbon sangat berperan dalam penurunan emisi gas rumah kaca.
“Indonesia sangat serius dan sangat siap untuk membangun Integrated Carbon Trading sebagai salah satu pintu masuk di dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca secara masif,” ujar Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq usai Belem Climate Summit, Jumat (7/11/2025).
Menurut Hanif, Indonesia terus berupaya meyakinkan negara-negara lain untuk membeli karbon dari Tanah Air. Salah satu langkahnya, dengan memperlihatkan data penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia di angka 75 persen.
“Langkah-langkah ini terus kita bangun dan kita terus komunikasikan dengan dunia internasional, untuk semakin menambah kepercayaan dunia internasional terhadap upaya Indonesia,” ucap Hanif.
“Indonesia juga telah mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca dengan cukup sangat ambisius sampai di angka 75 persen sejak tahun 2019,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Hanif berharap nilai transaksi karbon Indonesia dalam KTT COP30 ini mencapai Rp 16 triliun. Angka itu dinilai sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam rangka pencapaian mitigasi.







