Perdana Mengeri (PM) Israel, , kembali memberikan reaksi terhadap pernyataan bersama Prancis-Inggris-Kanada terkait operasi militer di Gaza. Netanyahu menuduh Prancis-Inggris-Kanada membantu Hamas.
Pernyataan bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Inggris Keir Starmer, dan PM Kanada Mark Carney disampaikan pada 19 Mei lalu. Dalam pernyataan bersama itu, mereka “sangat menentang perluasan operasi militer Israel di Gaza”.
Pernyataan bersama ketiga pemimpin negara Barat itu juga “menyerukan kepada pemerintah Israel untuk menghentikan operasi militernya di Gaza dan segera mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza”. Ketiga pemimpin juga meminta Hamas “segera membebaskan sandera yang tersisa” di Jalur Gaza.
Dilansir Reuters dan TIME, Sabtu (24/5/2025), Netanyahu dalam pernyataannya, menyebut Hamas “ingin menghancurkan negara Yahudi” dan memusnahkan orang-orang Yahudi. Dia mengatakan dirinya gagal memahami bagaimana ketiga pemimpin negara Barat itu gagal memahami hal tersebut.
“Mereka (Hamas) tidak menginginkan negara Palestina. Mereka ingin menghancurkan negara Yahudi,” kata Netanyahu dalam pernyataan via media sosial X.
“Saya tidak pernah bisa memahami bagaimana kebenaran sederhana ini luput dari perhatian para pemimpin Prancis, Inggris, Kanada, dan negara-negara lainnya,” ucapnya, sembari menyebut bahwa langkah negara Barat mengakui negara Palestina sama saja “memberikan hadiah utama kepada para pembunuh ini”.
Netanyahu mengatakan bahwa apa yang dilakukan para pemimpin Prancis, Inggris dan Kanada justru membuat Hamas semakin berani.
“Anda tidak akan terkejut mengetahui bahwa Hamas berterima kasih kepada Presiden Macron dan Perdana Menteri Starmer dan Perdana Menteri Carney karena mereka menuntut agar Israel segera mengakhiri perangnya di Gaza,” ujarnya.
“Hamas benar berterima kasih kepada mereka. Karena dengan mengeluarkan tuntutan mereka — yang disertai ancaman sanksi terhadap Israel, terhadap Israel, melawan Israel, bukan Hamas — ketiga pemimpin ini secara efektif mengatakan bahwa mereka ingin Hamas tetap berkuasa,” sebut Netanyahu.
“Sekarang, para pemimpin ini mungkin berpikir bahwa mereka sedang memajukan perdamaian. Tidak. Mereka justru membuat Hamas semakin berani untuk terus bertempur selamanya,” tegasnya.
Macron, Starmer, dan Carney tidak menuntut perang Gaza segera diakhiri, namun menyerukan penangguhan serangan militer terbaru Israel di Jalur Gaza dan pencabutan blokade bantuan kemanusiaan. Hamas juga tidak memberikan tanggapan untuk menanggapi pernyataan ketiga pemimpin itu.
Netanyahu menegaskan kembali kritikannya terhadap Macron, Starmer dan Carney pada Kamis (22/5) malam.
“Ketika para pembunuh massal, pemerkosa, pembunuh bayi, dan penculik berterima kasih kepada Anda, Anda berada di sisi keadilan yang salah, Anda berada di sisi kemanusiaan yang salah, dan Anda berada di sisi sejarah yang salah,” tegasnya dalam kritikan yang ditujukan untuk ketiga pemimpin tersebut.
Simak juga Video: Kecaman Netanyahu gegara Prancis-Inggris Dukung Negara Palestina
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.