Pesawat JT-123 yang berangkat dari Bandar Udara Radin Inten II, , gagal mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, , karena angin kencang. Pesawat dialihkan mendarat di Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.
Informasi tersebut dilaporkan Guru Besar IPB Bustanul Arifin, yang menumpangi pesawat tersebut. Bustanul menyebut pesawat lepas landas dari Lampung sesuai jadwal, yakni pukul 13.55 WIB, dan mendarat di Soetta pukul 14.45 WIB. Namun, saat diumumkan akan mendarat, bahkan sudah terlihat landas pacu, pesawat kembali naik karena faktor angin kencang di area Bandara Soetta.
“Sudah diumumkan mau mendarat. Sudah terlihat landas pacu di CGK Airport. Tiba-tiba pesawat naik lagi. Kabarnya, angin di CGK Airport cukup kencang,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (26/4/2025).
Setelah pesawat naik lagi, diumumkan bahwa pesawat akan mendarat sementara di Bandara Kertajati. Per pukul 16.36 WIB, pesawat sudah kembali lepas landas dari Kertajati menuju Soetta.
“Begitu naik lagi, sekitar 10 menit kemudian, baru diumumkan, bahwa pesawat akan mendarat di Kertajati. Pesawat tampaknya harus isi BBM. Sekarang pesawat sudah siap untuk terbang lagi ke CGK. Katanya, perlu waktu 40 menit, lebih lama 10 menit dibanding dari Lampung,” ujarnya.
Dimintai konfirmasi terpisah, Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro membenarkan gagal mendarat pesawat Lion Air JT-123. Pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan karena kecepatan angin di Soetta yang tidak memenuhi standar keselamatan.
“Pilot memutuskan untuk melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Keputusan ini diambil karena kondisi cuaca di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, khususnya kecepatan angin yang tinggi mencapai 14 knots, tidak memenuhi standar keselamatan untuk pendaratan,” ujarnya.
“Pilot telah mengambil keputusan yang tepat dan sesuai dengan prosedur standar operasional penerbangan (Standard Operating Procedure/SOP) dengan mengutamakan aspek keselamatan penumpang, awak pesawat, dan operasional penerbangan secara keseluruhan,” lanjutnya.
Setelah cuaca normal, pesawat kembali terbang ke Bandara Soetta. Pesawat mendarat dalam keadaan selamat.
“Setelah kecepatan angin di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta kembali dalam batas aman dan memenuhi kualifikasi keselamatan, penerbangan dilanjutkan dari Kertajati menuju Soekarno-Hatta dan pesawat mendarat dengan selamat,” ujarnya.
Simak juga Video: AHY Harap MRO Bandara Kertajati Bisa Menangani Pesawat Komersial