Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Indonesia berpotensi dilanda . Apa itu megathrust?
Mengutip dari akun Instagram resmi BMKG (@infobmkg), Indonesia memiliki zona megathrust, yaitu wilayah pertemuan lempeng yang menyimpan energi besar yang apabila dilepas, bisa menimbulkan gempa besar, bahkan tsunami. Maka dari itu, kita perlu waspada dengan megathrust.
Megathrust adalah zona di mana dua lempeng tektonik bertemu dan salah satunya menyusup ke bawah yang lain. Proses ini menimbulkan penumpukan energi yang suatu saat bisa dilepaskan dalam bentuk gempa besar, bahkan tsunami.
Berikut ini peta zona gempa megathrust di Indonesia beserta potensi magnitudo (M):
Segmen megathrust di Selat Sunda terakhir kali melepaskan gempa besar pada tahun 1757. Sementara itu, segmen Mentawai – Siberut belum aktif sejak gempa 1797.
Kondisi ini dikenal sebagai seismic gap, yaitu wilayah yang secara geologis menyimpan potensi besar karena lama tidak melepaskan energi. Jadi, meskipun belum terjadi, potensi itu nyata dan harus kita waspadai.
Gempa bumi tidak bisa diprediksi karena hingga kini tidak ada teknologi yang bisa memprediksi waktu, lokasi dan kekuatan gempa secara pasti. Selain itu, kalimat “megathrust tinggal menunggu waktu” yang sering beredar itu bukan ramalan dan sering disalahartikan.
Yang dimaksud adalah zona tersebut (megathrust) menyimpan potensi besar karena sudah lama tidak melepaskan energi. Bukan berarti gempa akan terjadi dalam waktu dekat.
Istilah ilmiah digunakan sebagai bentuk kewaspadaan berdasarkan data sejarah dan geologi, bukan untuk menimbulkan kepanikan. Dalam UU Nomor 31 Tahun 2009 menetapkan BMKG bertanggung jawab atas pengamatan, pengelolaan data, pelayanan informasi, termasuk gempa bumi dan tsunami.
BMKG menginformasikan beberapa hal yang bisa dipersiapkan mulai hari ini demi keselamatan di masa depan.
Mengapa Kita Perlu Waspada dengan Megathrust?
Apakah Gempa Bisa Diprediksi?
Hal-hal yang Bisa Dilakukan sebagai Persiapan







