Arab Saudi Kecam Israel Perluas Serangan di Gaza: Pembersihan Etnis!

Posted on

Kabinet mengecam keputusan untuk memperluas operasi militer di wilayah . Riyadh menyebut Tel Aviv sedang melakukan “pembersihan etnis” terhadap warga Palestina.

Kecaman terhadap Israel itu, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (12/8/2025), disampaikan oleh kabinet Saudi saat menggelar rapat di NEOM, yang dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Saudi, (MBS), yang secara resmi menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Saudi.

“Kabinet dengan tegas dan dengan suara keras mengecam keputusan pendudukan Israel untuk menduduki Jalur Gaza dan mengutuk kegigihan mereka dalam melakukan serangkaian kejahatan kelaparan, praktik brutal, dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina,” demikian dilaporkan Saudi Press Agency (SPA).

Kabinet Saudi, menurut SPA, juga “menekankan bahwa ketidakmampuan komunitas internasional dan Dewan Keamanan yang berkelanjutan untuk menghentikan serangan dan pelanggaran ini telah merusak dasar sistem internasional dan legitimasi internasional”.

Kecaman itu dilontarkan setelah kabinet keamanan Israel, pekan lalu, menyetujui rencana yang diusulkan oleh Perdana Menteri (PM) agar militer Tel Aviv “mengambil alih kendali” atas Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza.

Rencana itu, menurut Israel, bertujuan untuk “mengalahkan” kelompok di Jalur Gaza.

Rencana Israel untuk menguasai Kota Gaza dan memperluas serangan di Jalur Gaza itu menuai banyak kritikan. Namun, Netanyahu menyampaikan pembelaannya.

“Israel tidak memiliki pilihan selain menyelesaikan pekerjaan dan menuntaskan kekalahan Hamas,” tegasnya.

“Kami memiliki sekitar 70 persen hingga 75 persen wilayah Gaza di bawah kendali Israel, kendali militer. Tetapi kami masih memiliki dua benteng tersisa, oke? Ini adalah Kota Gaza dan kamp-kamp pusat di Al Mawasi,” ucap Netanyahu merujuk pada lokasi dua benteng Hamas yang tersisa di Jalur Gaza.

Netanyahu, pada Senin (11/8), mengumumkan bahwa serangan militer terbaru terhadap Jalur Gaza akan segera dimulai. Netanyahu berharap dapat menyelesaikan serangan terbaru ke Jalur Gaza dengan “cukup cepat”.

Rencana Israel untuk menguasai Kota Gaza dan memperluas serangan di Jalur Gaza itu menuai banyak kritikan. Namun, Netanyahu menyampaikan pembelaannya.

“Israel tidak memiliki pilihan selain menyelesaikan pekerjaan dan menuntaskan kekalahan Hamas,” tegasnya.

“Kami memiliki sekitar 70 persen hingga 75 persen wilayah Gaza di bawah kendali Israel, kendali militer. Tetapi kami masih memiliki dua benteng tersisa, oke? Ini adalah Kota Gaza dan kamp-kamp pusat di Al Mawasi,” ucap Netanyahu merujuk pada lokasi dua benteng Hamas yang tersisa di Jalur Gaza.

Netanyahu, pada Senin (11/8), mengumumkan bahwa serangan militer terbaru terhadap Jalur Gaza akan segera dimulai. Netanyahu berharap dapat menyelesaikan serangan terbaru ke Jalur Gaza dengan “cukup cepat”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *