AS Serang Nuklir Iran, Putin Tak Berencana Bicara dengan Trump

Posted on

Presiden Rusia tidak berencana berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) setelah AS menyerang 3 fasilitas. Iran semakin merapat ke Moskow di tengah ketegangan Timur Tengah (TimTeng).

Dilansir CNN, Minggu (22/6/2025), Putin tidak berencana untuk berbicara dengan mitranya dari AS, Donald Trump, setelah serangan AS terhadap situs nuklir Iran. Tetapi Kremlin menambahkan bahwa panggilan telepon dapat diatur dengan cepat, kantor berita negara TASS melaporkan.

Rusia dan Iran menandatangani “perjanjian kemitraan komprehensif” pada bulan Januari, yang memperkuat aliansi strategis mereka yang erat, meskipun perjanjian tersebut tidak mengharuskan kedua negara untuk saling membela jika salah satu diserang.

Sementara itu, dalam panggilan telepon pada Kamis (19/6) lalu, Putin dan Presiden China Xi Jinping telah mengutuk keras serangan Israel terhadap Iran, menurut pernyataan dari Kremlin dan kementerian luar negeri Tiongkok.

Meskipun pernyataan tersebut tidak menyebutkan Amerika Serikat, Xi–dalam pesan yang terselubung kepada Trump–menekankan bahwa “kekuatan besar” yang memiliki pengaruh khusus pada pihak-pihak yang berkonflik harus bekerja untuk “mendinginkan situasi, bukan sebaliknya.”

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan dia akan terbang ke Moskow hari ini dan mengadakan pertemuan dengan Putin besok, Senin (23/6). Pertemuan menyusul serangan militer AS ke fasilitas nuklir negaranya.

“Rusia adalah teman Iran dan kami menikmati kemitraan strategis,” katanya dalam konferensi pers di Istanbul dilansir Aljazeera, Minggu (22/6).

“Kami selalu berkonsultasi satu sama lain dan mengoordinasikan posisi kami,” kata Araghchi, seraya mencatat bahwa Rusia adalah salah satu penandatangan JCPOA.

“Saya akan melakukan konsultasi serius dengan presiden Rusia besok dan kami akan terus bekerja sama.”

Trump sebelumnya justru mengucapkan terima kasih kepada Israel usai negaranya melancarkan serangan ke 3 lokasi fasilitas nuklir Iran. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membalas pujian sebut AS menyerang nuklir Iran putusan yang berani.

Dilansir AFP, Minggu (22/6), Trump mengucapkan terima kasih ke militer Israel “atas pekerjaan luar biasa yang telah mereka lakukan” dan memuji prajurit AS atas “operasi yang belum pernah dilihat dunia selama beberapa dekade.”

“Saya ingin mengucapkan terima kasih dan memberi selamat kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Kami bekerja sebagai tim yang mungkin belum pernah dilakukan tim mana pun sebelumnya, dan kami telah berupaya keras untuk menghapus ancaman mengerikan ini terhadap Israel,” kata Trump.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *