Bentuk Jembatan ‘Donat’ Dukuh Atas Masih Dikaji, Target Diresmikan 2027

Posted on

Staf khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Pakar Tata Kota, Nirwono Joga, menjelaskan rencana pembangunan, Jakarta Pusat. Nirwono mengatakan rencana itu masih menunggu hasil kajian dari lembaga Urban Renaissance Agency (UR) Jepang.

Dalam penjelasannya, Nirwono menyebut kajian itu menjadi dasar penentuan bentuk, pembiayaan, hingga kelayakan konstruksi proyek yang nantinya menjadi simbol konektivitas transportasi Ibu Kota.

“Paling nggak nanti yang perlu dicatat, satu, bahwa konstruksi pembangunan jembatan donatnya masih dalam kajian,” kata Nirwono usai melakukan rapat khusus bersama Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, soal TOD Dukuh Atas di Balai Kota Jakarta, Senin (13/10/2025).

Menurutnya, bentuk jembatan belum bisa dipastikan akan berbentuk bulat sempurna seperti desain yang beredar di publik atau bentuk lain. Hal itu, kata Nirwono, akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan tata letak moda transportasi di kawasan Dukuh Atas.

“Jadi itu bentuknya masih belum fix, ya. Jadi memang idealnya bulat ya, tapi bulatnya seperti apa kan tentu sesuai dengan kondisi di lapangan,” ungkapnya.

Di sisi lain, ia menjelaskan hasil kajian dari Jepang baru akan rampung dalam waktu sekitar satu tahun. Selain aspek desain, pembiayaan menjadi fokus utama kajian karena mempertimbangkan efisiensi anggaran.

“Apalagi sekarang efisiensi anggaran, kondisi ekonomi juga ini kan tentu ada pertimbangan-pertimbangan khusus,” tuturnya.

Diperkirakan proses pembangunan baru bisa dimulai paling cepat pada 2026 dan ditargetkan rampung pada 2027 sebagai kado 5 abad Kota Jakarta.

“Paling lambat 2026 bisa groundbreaking, dan ditargetkan 2027 akhir sudah bisa diresmikan sebagai kado ulang tahun Jakarta,” ucapnya.

Terkait anggaran, Nirwono menegaskan belum ada angka pasti karena desain rinci detailed engineering design (DED) belum diselesaikan.

“Anggarannya belum fix. Wong desainnya belum ada. Nanti akan disesuaikan agar arsitekturalnya bagus, strukturalnya kuat, dan tetap efisien,” imbuhnya.

Diketahui, jembatan dengan desain melingkar mirip donat bakal dibangun di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, untuk menghubungkan sejumlah moda transportasi umum. Warga pun mendukung rencana itu. Salah satu warga, Reza (31), mengaku sudah mendengar rencana tersebut. Dia mengaku penasaran bagaimana hasilnya.

“Makanya belum lihat juga ini, penasaran bulat gitu ya. Berarti mutar, ya kalau desain itu ada pakarnya. Mau cobain juga sih nanti kalau jadi. Mau lihat kayak apa jadinya,” kata Reza ditemui di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (12/10).

Pria asal Bekasi itu berharap jembatan tersebut dibuat nyaman bagi pejalan kaki. Dia mengatakan jembatan itu harus mempermudah orang-orang berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya.

“Kalau bisa ya dibikin senyaman mungkin kan, ininya apanya ya mungkin tempatnya, kalau ada tempat connecting yang lebih bagus, support buat foto-foto segala macam. Ya kalau udah jadi bagus, ya namanya centralized, jadi kita semua enak jadi, kayak LRT mau ke MRT nggak usah lewat stasiun (KRL Sudirman) lagi, jadi simpel,” ujarnya.

Warga lain, Rizki (26), juga mendukung rencana pembangunan jembatan itu. Dia berharap jembatan itu bisa menghubungkan banyak moda transportasi di kawasan Dukuh Atas.

“Kayaknya bagus. Bagus, bagus, kalau semua terhubung,” ucap Rizki.

Diketahui, jembatan dengan desain melingkar mirip donat bakal dibangun di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, untuk menghubungkan sejumlah moda transportasi umum. Warga pun mendukung rencana itu. Salah satu warga, Reza (31), mengaku sudah mendengar rencana tersebut. Dia mengaku penasaran bagaimana hasilnya.

“Makanya belum lihat juga ini, penasaran bulat gitu ya. Berarti mutar, ya kalau desain itu ada pakarnya. Mau cobain juga sih nanti kalau jadi. Mau lihat kayak apa jadinya,” kata Reza ditemui di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (12/10).

Pria asal Bekasi itu berharap jembatan tersebut dibuat nyaman bagi pejalan kaki. Dia mengatakan jembatan itu harus mempermudah orang-orang berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya.

“Kalau bisa ya dibikin senyaman mungkin kan, ininya apanya ya mungkin tempatnya, kalau ada tempat connecting yang lebih bagus, support buat foto-foto segala macam. Ya kalau udah jadi bagus, ya namanya centralized, jadi kita semua enak jadi, kayak LRT mau ke MRT nggak usah lewat stasiun (KRL Sudirman) lagi, jadi simpel,” ujarnya.

Warga lain, Rizki (26), juga mendukung rencana pembangunan jembatan itu. Dia berharap jembatan itu bisa menghubungkan banyak moda transportasi di kawasan Dukuh Atas.

“Kayaknya bagus. Bagus, bagus, kalau semua terhubung,” ucap Rizki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *