Potret siswa Sekolah Rakyat terpampang khusus pada salah satu sudut Pameran Haluan Merah Putih yang diselenggarakan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara. Spot tersebut menampilkan kegiatan para siswa mulai dari makan bersama, kegiatan belajar mengajar, dan aktivitas di asrama.
Tak hanya foto, pameran itu juga memamerkan instalasi simulasi kelas Sekolah Rakyat. Terdapat sejumlah bangku, meja siswa serta guru, dan smartboard. Sebanyak 9 Siswa Sekolah Rakyat dari SRMP 10 Bogor bersama para guru juga menyaksikan dan mencoba duduk di instalasi pameran tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menghadiri pembukaan pameran bertajuk ‘Arah Merah Putih: Satu Tahun Prabowo-Gibran di Antara Heritage Center’, Jakarta, Kamis (10/30/2025).
Sejumlah menteri juga hadir dalam pembukaan pameran ini. Di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Kesehatan Budi Sadikin, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (BKP) Angga Raka Prabowo.
Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo mengatakan para jurnalis di lapangan bercerita bahwa mereka meliput kegiatan dan kebijakan Presiden. Di antaranya Makan Bergizi Gratis, cek kesehatan gratis, sekolah rakyat, dan swasembada pangan.
“Mereka menyampaikan bahwa program yang Presiden Prabowo canangkan langsung dirasakan masyarakat. Di kantor berita Antara, kita bisa lihat bahwa kebijakan Presiden tidak hanya dirasakan di kota besar, tapi sampai ke desa dan daerah terpencil,” kata Angga Raka dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).
Dia menyebutkan Kementerian Sosial lewat Menteri Sosial Gus Ipul mengajarkan ada saudara-saudara yang tidak pernah terlihat dan belum merasakan bangku sekolah, masih banyak anak-anak Indonesia yang belum merasakan makan bergizi atau tidak sarapan.
“Antara menyajikannya dalam bentuk karya jurnalistik, video infografis yang akan menguatkan perjuangan Presiden Prabowo. Rakyatnya diangkat, tidak boleh ada masyarakat miskin, tidak boleh ada anak-anak bodoh, tidak boleh ada masyarakat yang lapar,” ujarnya.
Sementara itu, Mensesneg Prasetyo mengatakan hari ini terlalu banyak informasi yang berkembang yang seringkali tidak menggambarkan realitas sesungguhnya. Karena itu, sebagai sebuah bangsa perlu kepekaan dan tanggung jawab sosial untuk menghalau segala informasi yang justru tidak membawa kebaikan.
“Kami ingin titipkan Antara sebagai kantor berita pemerintah. Kita berkomitmen, tadi kita diskusi Antara harus kita perkuat, tidak boleh hebat secara historis saja. Antara harus jadi salah satu yang terbaik dalam menjalankan fungsi jurnalistik dan menyampaikan pesan dan program pemerintah,” katanya.
Dirut Antara, Akhmad Munir menuturkan pameran ini menghadirkan 117 foto, 4 infografis, 6 audio visual, dan 7 hasil kolaborasi multiplatform teks, foto, video, serta infografis. Semua karya tersebut merupakan produk wartawan Antara.
“Acara ini menjadi refleksi tentang perjalanan insan Antara dalam menunaikan amanahnya sebagai pewarta bangsa, terus berkomitmen menjaga integritas, ketepatam, dan kedalaman setiap pemberitaan,” tuturnya.
Di sisi lain, Guru Sekolah Rakyat Menungah Pertama 10 Bogor Mawardi mengatakan pameran ini sebagai dukungan terutama dari LKBN Antara. Dia menyebut Sekolah Rakyat merupakan bagian dari program prioritas nasional Presiden Prabowo.
Dia menilai apa yang ada dalam pameran ini khususnya mengenai Sekolah Rakyat memang harus disampaikan kepada masyarakat.
“Program ini sangat tepat sasaran dan begitu terasa kepada anak-anak. Kita tahu bahwa peserta didik yang ada di SR mayoritas dari desil 1 dan desil 2. Mereka dari kalangan miskin dan miskin ekstrem. Di awal kami mendata anak-anak itu kehidupan di rumahnya sangat memperhatinkan. Saya bersyukur terhadap program ini dan juga dukungan dari Antara selaku media memberikan informasi yang lebih baik dan lebih akurat,” tutup Mawardi.







