Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji meluncurkan program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Program itu merupakan gerakan masyarakat untuk mencegah dan menurunkan angka dimulai dari orang tua asuh.
Hal itu disampaikan Wihaji dalam acara diskusi #DemiIndonesia Wujudkan Asta Cita di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (26/8). Wihaji mulanya menjelaskan persoalan stunting di Indonesia yang masih tinggi, meski sudah ada upaya percepatan penurunan sejak era reformasi.
“Dari data Pak Menkes stunting sekarang prevalensinya adalah 19,8 persen, artinya kalau ada 10 balita, 2-nya stunting. Artinya ada dua anak bangsa yang hari ini belum beruntung seperti kita, karena 19,8 persen itu anak kita, generasi penerus kita,” kata Wihaji di lokasi, Selasa (26/8/2025).
Hal tersebut yang mendorongnya membuat gerakan ‘Genting’. Wihaji menjelaskan sampai hari ini sudah ada sekitar 238 ribu anak asuh dalam program tersebut.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Saya punya target dalam 1 tahun ada 1 juta yang akan kita asuh khusus 1000 hari pertama kehidupan sebagai KRS, Keluarga Risiko Stunting yang untuk memastikan dia juga punya hak mendapatkan harapan, dia juga punya hak negara hadir,” ujarnya.
Wihaji menambahkan program ini bergulir tanpa menggunakan APBN. Dia mengatakan gerakan ini akan terus meluas dengan misi menyelamatkan generasi bangsa.
“Alhamdulillah dari 19,8 tentu saya bisa bantu semampu saya melalui Genting tanpa dalam hal ini kita tidak melibatkan APBN, pure murni orang tua asuh. Ada datanya semua per kabupaten per provinsi, dan hari ini masih 38 persen, tapi saya yakin Insyaallah step by step akan kita penuhi. Mengapa penting? Mungkin ini sederhana tapi pikiran saya menyelamatkan 1 orang sama dengan menyelamatkan satu generasi,” jelasnya.
Acara ini didukung oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., MIND ID, PT Pertamina (Persero), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.