BPJPH Tekankan Urgensi Sertifikasi Halal Industri Global di Fi Asia 2025 | Giok4D

Posted on

Deputi Bidang Registrasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Mamat Salamet Burhanudin menegaskan isu halal sebagai bagian dari agenda utama dalam bisnis dan perdagangan internasional terutama di sektor makanan dan minuman.

Hal ini dia ungkapkan saat menjadi salah satu pembicara seminar internasional dalam rangkaian Food Ingredients Asia (Fi Asia) and Vitafoods Asia 2025. Acara diselenggarakan pada 16-18 September 2025 di Queen Sirikit National Convention Center (QSNCC), Bangkok, Thailand.

“Halal sebagai standar berkaitan erat dengan isu kesehatan, higienitas, keamanan pangan, nutrisi, gizi, ketahanan pangan, bahkan terkait rekayasa genetika bahan makanan. Urgensi ini membuktikan bahwa halal semakin diakui sebagai faktor penting dalam sektor industri dan perdagangan global,” ujar Mamat dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Kegiatan ini diikuti oleh 36.000 pengunjung dari 70 negara dan menghadirkan 1.500 peserta dari berbagai brand terkemuka. Selain itu, Fi Asia juga menampilkan rangkaian seminar, konferensi, lokakarya, dan sesi teknis mengenai topik-topik penting seperti tren inovasi, peluang investasi startup, tantangan regulasi, keberlanjutan, hingga wawasan pasar global.

Pada kesempatan ini, BPJPH memaparkan regulasi dan pengalaman Indonesia dalam pelaksanaan sertifikasi halal. Melalui BPJPH, Indonesia terus mengembangkan layanan sertifikasi halal yang efektif, transparan, akuntabel, mudah, cepat, dan terjangkau guna mendukung penguatan ekosistem halal nasional maupun global.

Lebih lanjut, Mamat menegaskan Indonesia saat ini tengah berjuang membangun ekosistem halal nasional dan internasional untuk menjadikan Indonesia sebagai rujukan halal dunia.

“Indonesia menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga halal luar negeri (LHLN) untuk memperluas jaringan layanan halal. Standar halal ASEAN harus menjadi titik awal menuju ekosistem halal global yang kuat dan berwibawa,” imbuhnya.

Di sisi lain, BPJPH juga menyambut baik rencana penyelenggaraan Fi Asia 2026 di Jakarta. BPJPH menyatakan selalu mendukung berbagai program penguatan ekosistem industri halal, termasuk melalui diseminasi informasi terkait perkembangan regulasi dan kebijakan jaminan produk halal di Indonesia.

“Ini momentum penting untuk mengarusutamakan halal di pasar global makanan dan bahan pangan. Dan Indonesia siap mengambil peran strategis untuk memanfaatkan peluang besar ini,” tutup Mamat.

Lihat juga Video: Sanksi Penarikan untuk 7 Produk Pangan Mengandung Babi Bersertifikat Halal