Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar atau, mengatakan pesantren pada dasarnya memiliki peran untuk memberikan solusi berbagai permasalahan rakyat. Termasuk terkait masalah dan kemiskinan.
“Sebenarnya mereka, pesantren-pesantren kita menjadi bagian solusi dari masyarakat, karena menanganin utang rakyat, menangani ekonomi masyarakat, menolong kemiskinan. Tetapi bagaimana agar itu tersistematis berdasarkan ilmu, berdasarkan perkembangan dan bersinergi,” kata Cak Imin di DPP PKB, Jakarta, Minggu (9/11/2025).
Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) ini menyampaikan terima kasih atas peran pesantren. Ia berharap pemberdayaan masyarakat tetap bisa tercipta dari pesantren di RI.
“Karena itu, terima kasih kepada pesantren-pesantren yang telah berhasil menjadi bagian dari pengembangan masyarakat, pembinaan masyarakat, pemberdayaan masyarakat,” lanjutnya.
Dalam sejarahnya, lanjut Cak Imin, pesantren juga memiliki peran dalam membangun kultur dan budaya. Dengan ilmu dan semangat pengabdian, pesantren di masa lalu menjadi bagian utama dalam proses rekayasa sosial.
“Sejarahnya pesantren itu bukan saja lembaga pendidikan, kita lihat sejarah-sejarah pesantren tertua, pesantren-pesantren yang memiliki pengalaman dan peran, jauh sebelum kemerdekaan. Diawali dengan semangat ilmu, dilanjutkan dengan semangat pengabdian, diikuti dengan kesungguhan menjadi bagian utama dari pengawal rekayasa sosial, meskipun tidak pernah menyebut diri sebagai rekayasa sosial,” kata Cak Imin.
“Rekayasa sosial menunjukkan bahwa pesantren memiliki peran yang tidak kecil namun sangat besar bagi membangun kultur dan budaya. Subkultur pesantren telah memberi makna dan warna,” sambungnya.
Cak Imin mengungkap itu saat menghadiri final lomba musabaqoh qiroatul kutub atau lomba baca kitab kuning di DPP PKB. Kegiatan tersebut awalnya diikuti 300 santri dari berbagai daerah, hingga terseleksi 31 santri dan santriwati yang masuk final.
Sejumlah santri yang menjadi juara pada sesi final dari Aceh hingga Jawa Timur. Mereka diapresiasi dengan uang pembinaan serta umroh gratis.
“Ya hari ini saya bangga, karena calon-calon ulama calon-calon fuqoha yang mengawal ajaran ahlus sunnah wal jamaah, ke-NU-an akan terus menjadi bagian dari regenerasi ulama. Pemenangnya calon ulama dari Aceh, juara-juaranya tersebar dari berbagai daerah, ini membuktikan bahwa Indonesia masih gudangnya ulama. Indonesia masih memiliki tradisi keilmuan yang kuat,” kata Cak Imin.
Simak juga Video ‘Wamenekraf Sebut Transportasi Publik Jakarta Peringkat 17 Terbaik Dunia’:







