Polisi mengungkap Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), membawa tas jinjing dan tas sekolah di hari insiden ledakan terjadi. Tas tersebut diduga berisi bahan peledak.
“Kita menjawab tadi temuan ini memang kalau dilihat dari CCTV kedatangan anak ini sudah membawa tas sekolah dengan tas yang dijinjing. Itu semua barang-barang berada di dalam situ,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto kepada wartawan, Senin (10/11/2025).
Ihwal temuan 3 bahan peledak yang tidak meledak ini sebelumnya diungkap oleh Densus 88 Antiteror Polri. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto mengonfirmasi itu ditemukan di tas tersebut.
“Tapi mungkin ada beberapa sumbu yang tidak terpicu, sehingga barang ini tidak meledak,” imbuh Bhudi Hermanto.
“Artinya, dari tujuh bahan peledak tadi yang sudah meledak adalah empat, tersisa tiga yang belum. Ini secara detail, secara komprehensif nanti akan dijelaskan dari pihak Gegana dan pihak Densus, dan Puslabfor ya, karena itu hasil olah TKP,” sambungnya.
Bhudi mengatakan pihaknya masih mendalami peledak yang dimiliki pelaku, termasuk mencari kemungkinan pihak yang mengajari pelaku. Polisi akan berkoordinasi dengan stakeholder untuk melakukan pemantauan konten sensitif.
“Pada saat Pak Kapolri ada di RS Islam, akan mendalami pihak-pihak lain apabila ada yang mengajari pembuatan bom termasuk dari media sosial, Bapak Kapolda akan membangun sinergi dalam hal ini Komdigi untuk sama-sama melihat konten konten yang tidak layak dikonsumsi anak-anak ini harus ada batasan,” jelasnya.
Peristiwa ledakan itu terjadi pada Jumat (7/11) saat khotbah salat Jumat. Diketahui, ada .
Sebuah senjata mainan juga ditemukan di lokasi ledakan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut terduga pelaku ledakan itu sudah diketahui. Pelaku merupakan siswa di SMAN 72 Jakarta.
