Cerita Kakek Subari Pernah Dimarahi Pemotor gegara Taruh Ular di Trotoar

Posted on

Kakek Subari (75) setelah meletakkan ular peliharaan di atas trotoar untuk mencegah pemotor ‘nakal’ yang melintas. Meski aksinya banyak didukung, namun Subari mengaku pernah kena omelan pemotor.

“Ada (pemotor marah). Paling teriak ‘wah ular apaan nih’ teriak gitu. Dari jauh yang turun ke bawah (jalanan), yang takut tuh teriak,” ujar Subari saat ditemui infocom di rumahnya, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (18/10/2025).

Bukan cuma dimarahi, bahkan dirinya mengaku sempat diancam akan diviralkan. Dia bilang, pemotor yang ingin mem-viralkan karena Subari dianggap telah merenggut kebebasan hidup ular.

“Dulu ada. Dulu dikirain kayak itu mengganggu kehidupan binatang gitu. Mau diviralin dulu. Pernah dulu orang mau diviralin, mengganggu hidup binatang katanya,” jelas Subari.

Meski harus menerima makian hingga ancaman sejumlah pemotor yang tak suka dengan aksinya, namun Subari tidak peduli. Yang dia ingin hanya menjaga hak pejalan kaki yang dirampas oleh pemotor.

“Karena begini, lagi macet, orang (pemotor) nggak mau lewat bawah, maunya cepat-cepat naik ke atas. Jadi saya taruhin ular. Iya, (pemotor naik ke trotoar) mengganggu warga,” kata dia.

Keyakinan dengan apa yang dilakukannya adalah benar juga diperkuat oleh penilaian warga. Subari mengaku warga di lingkungannya mendukung aksinya yang mencegah pemotor melintas di atas trotoar.

“(Lingkungan) nggak masalah. Orang semua nggak ada yang protes. Udah terkenal. Orang semua udah tau,” kata Subari.

Aksi Subari Dinilai Efektif Oleh Warga

Aksi Kakek Subari (75) jadi sorotan karena dengan beraninya meletakkan ular sanca berukuran besar di trotoar jalan untuk mencegah pemotor ‘bandel’ yang masih menggunakan akses bagi pejalan kaki di Kramat Jati, Jakarta Timur. Aksi Subari ini ternyata efektif.

Seorang warga, Anwar, mengatakan ketika ada ular sanca milik Subari, tidak ada pemotor yang berani melintas di atas trotoar saat lalu lintas macet. Menurutnya, ukuran ular sanca milik Subari besar bikin pemotor pikir-pikir buat melintas di atas trotoar.

“Ya pas ada uler ditaruh mah nggak ada yang lewat. Pada takut kalau ular ditaruh situ, gede banget,” kata Anwar ditemui infocom di lokasi, Sabtu (18/10).

Anwar mengatakan pemotor kerap melintas di atas trotoar ketika jalan arteri macet. Macet disebabkan oleh penyempitan jalan akibat proyek galian di Jalan Haji Bokir bin Djiun, Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Kalau macet iya (motor naik ke trotoar). Kan di sini nih kalau balik kerja macet, jadi ada aja motor naik ke atas,” terang Anwar.

Aksi Subari Dinilai Efektif Oleh Warga

Aksi Kakek Subari (75) jadi sorotan karena dengan beraninya meletakkan ular sanca berukuran besar di trotoar jalan untuk mencegah pemotor ‘bandel’ yang masih menggunakan akses bagi pejalan kaki di Kramat Jati, Jakarta Timur. Aksi Subari ini ternyata efektif.

Seorang warga, Anwar, mengatakan ketika ada ular sanca milik Subari, tidak ada pemotor yang berani melintas di atas trotoar saat lalu lintas macet. Menurutnya, ukuran ular sanca milik Subari besar bikin pemotor pikir-pikir buat melintas di atas trotoar.

“Ya pas ada uler ditaruh mah nggak ada yang lewat. Pada takut kalau ular ditaruh situ, gede banget,” kata Anwar ditemui infocom di lokasi, Sabtu (18/10).

Anwar mengatakan pemotor kerap melintas di atas trotoar ketika jalan arteri macet. Macet disebabkan oleh penyempitan jalan akibat proyek galian di Jalan Haji Bokir bin Djiun, Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Kalau macet iya (motor naik ke trotoar). Kan di sini nih kalau balik kerja macet, jadi ada aja motor naik ke atas,” terang Anwar.