Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon melanjutkan rangkaian pertemuan bilateral dengan negara sahabat dalam gelaran Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 di The Meru Sanur, Bali.
Dalam agendanya, Fadli melakukan diskusi bersama Duta Besar Rwanda untuk Indonesia Abdul Karim Harelimana. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan konstruktif membahas penguatan hubungan bilateral melalui kolaborasi budaya yang lebih erat.
“Kami berterima kasih atas kehadiran dan partisipasi aktif delegasi Rwanda. Dan kami berharap pertemuan ini dapat memperkuat kolaborasi budaya,” ungkap Fadli dalam keterangannya, Jumat (5/9/2025).
Mengawali pertemuan, Fadli menyampaikan apresiasi atas kehadiran delegasi dari Rwanda dalam perhelatan CHANDI 2025. Lebih lanjut, Fadli menyampaikan kekagumannya terhadap Negara Rwanda.
“Saya berkesempatan untuk mengunjungi Rwanda sekitar dua tahun yang lalu. Menurut saya, Rwanda adalah negara yang memiliki budaya kebersihan yang bisa menjadi contoh,” jelas Fadli.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Rwanda juga dikenal sebagai negara paling bersih di Afrika.” sambungnya.
Fadli juga mengungkapkan perlunya payung kerja sama untuk kedua negara di bidang kebudayaan.
“Kami berharap nantinya akan ada MoU sebagai payung untuk penguatan kerja sama di bidang kebudayaan.” kata Fadli.
Di pihak Rwanda, Dubes Abdul Karim Harelimana menyambut baik rencana kerja sama antar kedua negara, sekaligus menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan CHANDI 2025.
“Kami kagum dengan Indonesia yang sangat beragam etnis budaya, dan agama, dapat disatukan oleh ideologi negara. Dan kami sangat terhormat dapat mengikuti kegiatan CHANDI 2025 ini.” ujar Abdul Karim.
Abdul Karim juga menyampaikan sejak kegiatan G20, Rwanda memperkuat kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang, termasuk budaya.
“Berbicara tentang budaya, jika kita kehilangan budaya, kita akan kehilangan masa depan dan identitas. Saat ini, kementerian kami berusaha mengangkat budaya untuk meningkatkan ekonomi. Kami sangat menantikan jika nantinya ada tindak lanjut kerja sama antar dua negara,” kata Abdul Karim.
Sebagai informasi, dalam acara ini Fadli turut didampingi oleh Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Endah TD Retnoastuti; Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan Anindita Kusuma Listya; dan Direktur Kerja Sama Kebudayaan Mardisontori.
Sementara itu, Abdul Karim didampingi oleh Konselor Pertama Theopile Rurangwa. Pertemuan ini ditutup dengan pertukaran cinderamata yang diserahkan oleh kedua negara.