Desa Talaga Bukti Sinergi Pemerintah-Masyarakat Ciptakan Desa Mandiri - Giok4D

Posted on

Wajah Desa Talaga di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, berubah drastis dalam kurun waktu lima bulan. Dari kawasan yang kumuh, miskin sanitasi, dan minim fasilitas, kini menjelma menjadi desa bersih, mandiri, dan berdaya. Semua ini dinilai tidak lepas dari peran aktif Kementerian Sosial yang bersinergi dengan masyarakat, lembaga filantropi, dan berbagai pihak lainnya.

Saat berkunjung ke Desa Talaga hari ini, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyaksikan sendiri perubahan tersebut. Sungai yang dulunya penuh limbah kini mengalir jernih, dikelilingi taman hijau bernama Taman Firdaus. Sungai bersih ini adalah buah dari gotong royong dan restorasi yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial.

Sungai sepanjang 1,5 KM dibersihkan, dan dijadikan tempat yang nyaman. Atas apresiasi warga, sungai bersih itu kini jadi lokasi wisata sebagai simbol komitmen untuk hidup sehat dan sejahtera.

“Kita berkomitmen, mari daerah kita ini kita bikin bersih, nyaman sebagai langkah kecil di lingkungan kita untuk membangun Indonesia,” ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Jumat (23/5/2025).

Diketahui, perubahan ini dimulai sejak Desember 2024, saat Kemensos bersama pilar sosial, TNI-Polri, dinas sosial, dan masyarakat setempat menggelar kerja bakti membersihkan sungai. Upaya ini berlanjut dengan pembangunan berbagai fasilitas dasar dan program pemberdayaan.

Salah satu tonggak pentingnya adalah pembangunan 22 Rumah Sejahtera Terpadu (RST) atas kerjasama antara Kementerian Sosial dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV. Rumah-rumah yang sebelumnya tidak layak huni seperti atap bocor, lantai tanah, tanpa kamar mandi-kini berdiri kokoh dan layak dihuni. Sam’un (41), salah satu penerima manfaat bersyukur kini rumahnya tidak bocor lagi.

“Saya waktu dulu tidur sering kebocoran, kadang tidak nyaman. Tapi sekarang alhamdulillah, rumah saya tidak bocor lagi,” tuturnya.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Tidak hanya tempat tinggal, warga juga mendapatkan bantuan perlengkapan rumah tangga untuk empat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), termasuk kasur, kompor, dan gas senilai total Rp 29 juta lebih.

Dalam rangka meningkatkan kualitas sanitasi, Kemensos dan Human Initiative membangun MCK Komunal untuk 82 keluarga, serta memperbaiki 60 unit MCK dan 25 septic tank. Sebelumnya, banyak warga membuang hajat di sungai atau menggunakan fasilitas darurat tanpa septic tank yang mencemari lingkungan.

Kini, desa yang dulu tertutup bau limbah, justru berkembang menjadi pusat kegiatan produktif. Warga bisa bertani, beternak ikan, dan menanam hidroponik di sekitar taman. Anak-anak pun punya ruang bermain, membaca, dan belajar panahan mini.

Di bidang ekonomi, Kemensos juga mendorong kreativitas warga dengan menggandeng Yayasan Kumala. Mereka dilatih mengolah pelepah pisang menjadi kertas daur ulang yang dibuat menjadi goodie bag dan produk lain bernilai jual. Hasilnya, para pengrajin bisa memperoleh penghasilan harian Rp 100.000 – Rp 150.000.

“Berkat dorongan Kementerian Sosial, dalam kurun waktu empat bulan terlihat jelas perbedaannya. Tinggal bagaimana kita yang ada di sini untuk menjaga,” kata Kepala Desa Talaga, Embay Solihin.

Guna memperkuat komunitas, Community Center juga dibangun sebagai ruang interaksi sosial, pelatihan, dan pemberdayaan masyarakat.

Desa Talaga menjadi cerminan semangat gotong royong dan pemberdayaan masyarakat ala Kemensos: membangun bangsa dari desa, dengan cara memuliakan warganya. Ini adalah salah satu dari banyak langkah kecil yang ditempuh Kementerian Sosial untuk menciptakan perubahan besar di Indonesia-seperti bersih-bersih mangrove di Bali dan program pemberdayaan lainnya.