Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menjadi pemateri dalam acara gelombang ke-2. Yandri berpesan kepada kepala daerah untuk membangun desa masing-masing agar tidak seperti Jepang atau Korea Selatan (Korsel).
“Karena kita tidak mau terjadi seperti sekarang di Jepang, tinggal 7 persen tinggal di desa, semua bergerak ke kota, harga beras di Jepang sekarang sangat mahal dan sangat langka, begitu juga Korea Selatan,” kata Yandri saat jadi pemateri retret digelar di IPDN, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025).
“Jadi saya tadi contohkan dua negara ini dekat dengan kita, sekarang sudah mengalami persoalan serius tata negaranya, karena desa kurang diurus,” tambahnya.
Yandri berharap para kepala daerah bisa membangun desa dan memberikan pemerataan ekonomi di wilayah masing-masing. Program yang ditekankan adalah desa wisata, desa ketahanan pangan, hingga desa bebas sampah.
“Inti pokoknya kalau ini dilaksanakan, maka tagline kami bangun desa, bangun Indonesia, itu bisa tercapai dan pertumbuhan ekonomi bisa disumbangkan dari desa, lumayan besar, jadi astacita ke enam itu bisa menjadi andalan,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yandri turut menceritakan kesannya saat menjadi pemateri dan diikuti istrinya, Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah.
“Alhamdulillah Ratu Rachmatuzakiyah sebagai Bupati Serang sudah dilantik tanggal 27 Mei kemarin. Dan sekarang sudah hadir di sini,” kata Yandri.
Yandri mengungkit putusan MK yang meminta wilayah istrinya ikut pilkada pemungutan suara ulang (PSU). Ketika retret gelombang pertama di Magelang, istrinya jadi tidak bisa ikut.
Yandri mengatakan usai PSU istrinya tetap menang, menunjukkan warga Serang ingin perubahan. Dirinya menyebut MK terlalu mendengarkan pihak penuntut.
“Intinya saya minta juga MK kalau nanti ada gugatan ke depan, tolong juga diperhatikan fakta-fakta di lapangannya,” ucap dia.
Untuk diketahui, ada 86 kepala daerah yang akan menjalani retret gelombang II ini. Retret akan dilakukan hingga Kamis (26/6).
Tonton juga “Mendes Yandri: Ayo Gerakkan Peduli Sampah Menjadi Budaya Kita” di sini:
