menerima laporan terkait dugaan penipuan yang dilakukan (WO) Ayu Puspita. Dalam laporan itu, polisi menyebut pihak WO mengingkari kesepakatan dengan tidak menghadirkan makanan pada hari pernikahan klien.
“Kronologinya yaitu, WO ini sudah menerima uang untuk melaksanakan acara pernikahan atau resepsi, kemudian pada hari H-nya tidak terlaksana sesuai dengan kesepakatan. Salah satu contoh yaitu makanan yang harusnya dihadirkan pada saat pesta tersebut tidak datang,” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz kepada wartawan, Senin (8/12/2025).
Erick menyebut, hal itu membuat para korban mengeluh. Katanya beberapa orang sudah melaporkan hal serupa ke Polres Jakarta Utara.
“Sehingga menimbulkan komplain dari para korban, dan korban membuat laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Utara,” jelas dia.
Dia melanjutkan, polisi masih melakukan pemeriksaan terkait hal yang dilaporkan. Nantinya polisi akan melakukan gelar perkara untuk menentukan kasus berlanjut hingga terdapat tersangka atau tidak.
“Kemudian nanti setelah selesai pemeriksaan tentunya akan dilakukan gelar perkara untuk naik ke penyidikan dan apakah bisa langsung ditetapkan sebagai tersangka,” imbuhnya.
Erick menambahkan, saat ini masih banyak pihak yang berdatangan ke Polres Jakarta Utara. Mereka melaporkan hal yang sama terkait dugaan penipuan WO Ayu Puspita.
“Termasuk dari korban, yang lain juga masih berdatangan, ternyata banyak korban yang menjadi korban dari WO tersebut,” kata dia.
Pemilik WO Ayu Puspita sebelumnya digeruduk sejumlah klien karena diduga melakukan penipuan. Owner WO kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya.
“Memang betul kejadian itu. Tapi korbannya banyak, ada yang dari Cileungsi, Bogor, Cimanggis, Bekasi, dan ada juga yang datang ke sini (Polsek Cipayung). Karena sudah ada laporan di Polda, korban-korban itu langsung diarahkan ke Polda Metro,” kata Kanit Reskrim Polsek Cipayung Iptu Edy Handoko, seperti dilansir Antara, Senin (8/12).
Menurut informasi, yang diterimanya, penggerudukan pemilik WO itu terjadi pada Minggu (7/12) sore. Korban yang merasa dirugikan ramai-ramai mendatangi lokasi dan mengamankan pelaku lalu membawanya ke Polda Metro Jaya.
“Minggu sore digerebek banyak orang. Terus dibawa ke Polda langsung. Saya sempat tanya ke piket, apakah penggerebekan dilakukan Polsek, tapi ternyata bukan dari kami,” ujarnya.
Edy mengatakan belum ada laporan terkait penipuan WO Ayu Puspita ke Polsek Cipayung. Dia mengatakan laporan resmi berada di Polda Metro.
Berdasarkan keterangan sementara korban, dugaan penipuan terjadi karena pihak WO tidak memenuhi janji layanan saat hari pelaksanaan acara. Korban menyebutkan WO tidak muncul pada saat hari-H, meski pembayaran telah dilakukan.
“Kami tetap siap menerima laporan. Namun untuk sementara korban-korban sudah diarahkan ke Polda karena penanganannya terpusat di sana,” ujarnya.
Digeruduk Korban
Pemilik WO Ayu Puspita sebelumnya digeruduk sejumlah klien karena diduga melakukan penipuan. Owner WO kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya.
“Memang betul kejadian itu. Tapi korbannya banyak, ada yang dari Cileungsi, Bogor, Cimanggis, Bekasi, dan ada juga yang datang ke sini (Polsek Cipayung). Karena sudah ada laporan di Polda, korban-korban itu langsung diarahkan ke Polda Metro,” kata Kanit Reskrim Polsek Cipayung Iptu Edy Handoko, seperti dilansir Antara, Senin (8/12).
Menurut informasi, yang diterimanya, penggerudukan pemilik WO itu terjadi pada Minggu (7/12) sore. Korban yang merasa dirugikan ramai-ramai mendatangi lokasi dan mengamankan pelaku lalu membawanya ke Polda Metro Jaya.
“Minggu sore digerebek banyak orang. Terus dibawa ke Polda langsung. Saya sempat tanya ke piket, apakah penggerebekan dilakukan Polsek, tapi ternyata bukan dari kami,” ujarnya.
Edy mengatakan belum ada laporan terkait penipuan WO Ayu Puspita ke Polsek Cipayung. Dia mengatakan laporan resmi berada di Polda Metro.
Berdasarkan keterangan sementara korban, dugaan penipuan terjadi karena pihak WO tidak memenuhi janji layanan saat hari pelaksanaan acara. Korban menyebutkan WO tidak muncul pada saat hari-H, meski pembayaran telah dilakukan.
“Kami tetap siap menerima laporan. Namun untuk sementara korban-korban sudah diarahkan ke Polda karena penanganannya terpusat di sana,” ujarnya.







