Dishub Banten Bangun Posko Tindak Truk Tambang Langgar Jam Operasional

Posted on

Pemerintah Provinsi segera memasang rambu dan membangun pos pemantau pembatasan operasional truk di wilayahnya. Dengan rambu tersebut, petugas bisa menindak truk yang melanggar jam operasional.

“Rencana dipasang rambu sementara atau portabel. Saat ini lagi disiapkan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo, Kamis (30/10/2025).

Setelah itu, petugas akan memasang rambu permanen di 12 titik. Rambu permanen itu kemungkinan dipasang pada Sabtu (1/11) dan Minggu (2/11).

“Ini (12) titik rencana lokasi rambu permanen. Kemungkinan akan dipasang Sabtu, Minggu,” ucapnya.

Sementara itu, Dishub berkoordinasi dengan Polri untuk membangun Pos Pantau. Akan ada petugas dari Dishub dan Polisi Lalu Lintas (Polantas) yang ditempatkan di pos tersebut.

“Posko ada 20 unit. Posko lagi dipasang di PCI (Cilegon) dulu,” ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur Banten Andra Soni menandatangani Keputusan Gubernur (Kepgub) tentang pembatasan jam operasional truk tambang mineral bukan logam dan batuan. Pemerintah menetapkan truk hanya bisa beroperasi pada pukul 22.00-05.00 WIB.

Kepgub tersebut bernomor 567 Tahun 2025 tentang Penetapan Pembatasan Jam Operasional dan Jalur Lalu Lintas untuk Kendaraan Angkutan Tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan di Wilayah Provinsi Banten. Keputusan itu ditandatangani Andra Soni pada 28 Oktober 2025.

“Keputusan ini mengintegrasikan seluruh kebijakan bupati dan wali kota di Provinsi Banten. Jadi, untuk seluruh wilayah Banten, jam operasional truk tambang dan truk ODOL ditetapkan mulai pukul 22.00 sampai dengan 05.00 WIB setiap hari,” kata Andra, Selasa (28/10).

Berikut ini ruas jalan prioritas untuk dipasang rambu larangan masuk angkutan barang tambang:

1. Ruas jalan Batas Kota Cilegon-Batas Kota Serang (jalan nasional) dipasang di simpang PCI dan akses tambang Gunung Pinang dekat SPBU Toyomerto (2 rambu)

2. Ruas jalan Lingkar Selatan Cilegon (jalan kota) dipasang di simpang PCI dan simpang Ciwandan (2 rambu)

3. Ruas jalan Serdang – Bojonegara – Merak (jalan nasional) dipasang di simpang Seruni (akses Tol Cilegon Timur) dan dekat perlintasan KA Merak (2 rambu)

4. Ruas jalan Batas Kota Cilegon-Pasauran (jalan nasional) dipasang di simpang Pasar Teneng/Cinangka dan simpang Ciwandan (2 rambu)

5. Ruas jalan Raya Palka (Palima-Pasar Teneng) (jalan provinsi) dipasang di simpang Palima dan simpang Pasar Teneng/Cinangka (2 rambu)

6. Ruas jalan Syekh Moh Nawawi Albantani (Pakupatan-Palima) (jalan provinsi) dipasang di simpang Palima dan simpang Parung/Pakupatan (2 rambu)

7. Ruas jalan Batas Kota Serang-Batas Kabupaten Serang/Tangerang (jalan nasional) dipasang di simpang Parung/Pakupatan dan simpang Asem/Cikande (2 rambu)

8. Ruas jalan Cikande-Rangkasbitung (jalan nasional) dipasang di simpang Asem/Cikande dan simpang Malangnengah/Rangkasbitung (2 rambu)

9. Ruas jalan Maja-Citeras (jalan provinsi) dipasang di simpang Citeras dan simpang Maja (2 rambu)

10. Ruas jalan Maja-Koleang (jalan provinsi) dipasang di simpang Maja dan perbatasan Kabupaten Bogor (2 rambu)

11. Ruas jalan Tigaraksa-Maja (jalan provinsi) dipasang di simpang Maja dan bundaran Tigaraksa (2 rambu).