Dukung Jimly Award, Bamsoet: Reformasi Partai Politik Fondasi Demokrasi

Posted on

Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus anggota DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan dukungannya terhadap peluncuran Jimly Award yang digagas oleh Jimly School of Law and Government. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam penegakan demokrasi dan konstitusi di Indonesia.

Dalam acara peluncuran Jimly Award, Bamsoet menekankan bahwa upaya memperbaiki bangsa harus dimulai dari reformasi partai politik. Menurutnya, partai politik adalah fondasi demokrasi yang memiliki peran sentral dalam menentukan arah kebijakan negara di berbagai lini kekuasaan: legislatif, eksekutif, hingga yudikatif.

Bukan hanya itu, seleksi gubernur dan deputi gubernur senior Bank Indonesia, pimpinan, dan anggota BPK, Komisi Yudisial, KPK, KPU, hakim agung, dan hakim konstitusi harus melewati Parpol termasuk fit and proper Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung melalui kewenangan fraksinya di DPR.

“Karenanya, untuk membenahi berbagai persoalan bangsa harus dimulai dengan pembenahan partai politik yang merupakan hulu demokrasi. Semakin kuat dan sehatnya kondisi partai politik, semakin memudahkan terwujudnya hilir demokrasi berupa kemakmuran dan kesejahteraan rakyat,” ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025).

Bamsoet menambahkan, kondisi partai politik yang kuat dan sehat akan memudahkan terwujudnya demokrasi yang mengarah pada kesejahteraan rakyat. Ia juga menyinggung pentingnya momen peluncuran Jimly Award sebagai bentuk refleksi atas kondisi demokrasi saat ini.

Data dari Economist Intelligence Unit (EIU) mencatat, skor Indeks Demokrasi Indonesia menurun menjadi 6,44 pada tahun 2024, menempatkan Indonesia di peringkat ke-59 dari 167 negara dan dikategorikan sebagai “flawed democracy”. Sementara Amnesty International mencatat masih banyak tantangan terhadap kebebasan sipil dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.

“Di sinilah peran pejuang konstitusi menjadi sangat penting untuk menegakkan keadilan dan melindungi hak-hak masyarakat. Jimly Award menjadi bukti komitmen untuk menghargai mereka yang tanpa henti memperjuangkan keadilan, meskipun dalam kondisi yang tidak menguntungkan,” kata Bamsoet.

Bamsoet juga berharap penghargaan ini dapat memacu kesadaran kolektif, baik di kalangan akademisi, organisasi masyarakat, media massa, maupun masyarakat luas untuk terus menjaga nilai-nilai konstitusi. Sekolah dan kampus diminta turut serta menyemai semangat demokrasi sejak dini.

“Dalam iklim yang sering kali penuh dengan ketidakpastian, Jimly Award memberikan sinyal positif bahwa upaya penegakan hukum yang adil dan transparan bukanlah hal yang sia-sia. Dengan penghargaan ini, diharapkan individu dan kelompok yang berkomitmen untuk menegakkan demokrasi dan konstitusi dapat menjadi contoh bagi generasi mendatang,” tutup Bamsoet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *