Embarkasi Baru Banten dan Yogyakarta Disiapkan Layani Jemaah Haji 2026

Posted on

Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) menetapkan 14 akan beroperasi penuh melayani jemaah haji. Kementerian Haji dan Umrah juga menyiapkan dua embarkasi baru, yakni Banten dan Yogyakarta, pada penyelenggaraan ibadah haji 2026.

“Tahun ini sebanyak 14 embarkasi atau debakarsi utama akan beroperasi penuh, antara lain Aceh, Medan, Padang, Pondok Gede, Bekasi, Solo, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Lombok, Makassar, Palembang, Batam, dan Indramayu Kertajati,” kata Menteri Haji dan Umrah Mochammad Irfan Yusuf atau Gus Irfan dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Gus Irfan menilai Banten dan Yogyakarta telah memenuhi kesiapan sarana asmara. Selain itu, pengaktifan dua embarkasi baru itu bertujuan agar pergerakan jemaah haji lebih efisien.

“Selain itu, dua provinsi baru, yaitu Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta, telah ditetapkan embarkasi atau debakarsi baru, mengingat kesiapan sarana asmara, dukungan pemerintah daerah, serta potensi efisiensi pergerakan jemaah dari wilayah sekitarnya,” ujarnya.

“Langkah ini menjadi bagian upaya pemerataan layanan dan peningkatan efisiensi penyelenggaraan ibadah haji di tingkat regional,” sambung dia.

Gus Irfan mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan, mulai peningkatan kualitas akomodasi hingga kapasitas SDM.

“Persiapan yang dilakukan mencakup peningkatan kualitas akomodasi, konsumsi, transportasi, pembenahan infrastruktur utama, seperti kamar jemaah, dapur, ruang tunggu, serta peningkatan kapasitas SDM,” paparnya.

Selain itu, Kementerian Haji dan Umrah juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, khususnya untuk memastikan seluruh asrama memenuhi standar sanitasi.

“Kementerian Haji dan Umrah RI bekerja sama erat dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan seluruh asmara memenuhi standar sanitasi dan higienitas lingkungan yang layak,” tuturnya.

“Persiapan yang dilakukan mencakup peningkatan kualitas akomodasi, konsumsi, transportasi, pembenahan infrastruktur utama, seperti kamar jemaah, dapur, ruang tunggu, serta peningkatan kapasitas SDM,” paparnya.

Selain itu, Kementerian Haji dan Umrah juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, khususnya untuk memastikan seluruh asrama memenuhi standar sanitasi.

“Kementerian Haji dan Umrah RI bekerja sama erat dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan seluruh asmara memenuhi standar sanitasi dan higienitas lingkungan yang layak,” tuturnya.