Kapolres Kampar Riau AKBP Mihardi Mirwan mengunjungi gadis berinisial VW (18), . VW bahkan dijadikan anak angkat Polres Kampar.
“Saya sampaikan ke pihak keluarga, tantenya yang lain bahwa korban sudah merupakan keluarga besar, anak angkat Polres Kampar,” ujar Mihardi dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
Mihardi menyampaikan kondisi korban usai dianiaya tantenya, CH (48), mulai membaik. Saat ini, anak tersebut tinggal dengan tantenya yang beralamat di Sijunjung.
Dalam kunjungannya itu, Mirwan menyampaikan rasa prihatin atas apa yang menimpa korban. Mihardi berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut.
Setelah bertemu dengan pihak keluarga korban di Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Miwardi menemukan fakta lain yang mengejutkan. Korban ternyata .
“Iya (anak berkebutuhan khusus), tapi putus sekolah SLB di Sijunjung Sumbar, lalu dibawa keluarganya ke Riau,” ungkapnya.
“Korban dibawa oleh tersangka setelah ibu-bapaknya meninggal,” sambungnya.
Sebagai bentuk perhatian terhadap korban, Polres Kampar juga akan mendatangkan Tim Dokkes untuk memeriksakan kesehatan korban pada Kamis (29/5) besok. Mihardi juga berjanji akan memberikan atensi penuh kepada korban agar mendapatkan kehidupan yang layak.
“Serta atensi bagi kita semua untuk (memberikan) kehidupan layak dan masa depan bagi korban,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Mihardi juga kepada korban. Ia juga memberikan semangat agar korban mau melanjutkan pendidikannya.
“Meskipun korban berkebutuhan khusus tidak menutup kemungkinan untuk berprestasi dalam belajar ke depannya,” lanjutnya.
Kapolres Kampar yang didampingi Kasat Reskrim AKP Gian turut menyerahkan bantuan berupa beras, uang tunai, vitamin dan makanan yang bernutrisi.
Disiksa gegara Cucian
Sebelumnya diberitakan, sorang remaja berinisial VW (18) di Kampar, Riau, disiksa bibinya sendiri hingga babak belur. Pelaku berinisial CH (48) tega menyiksa korban gara-gara cucian.
Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Gian Wiatma Jonimandala menjelaskan peristiwa itu terjadi di rumah pelaku, Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, pada Sabtu (25/5).
“Berdasarkan keterangan korban, waktu itu korban sedang berada di gudang yang merupakan tempatnya tidur. Tiba-tiba Pelaku datang dengan membawa sapu kemudian memukulkan ke badan korban,” ujar Gian, dalam keterangannya, Selasa (27/5).