Ketua DPP PDIP, menanggapi politikus PKS yang menyebut para menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto menemui Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menimbulkan kesan ‘matahari kembar’. Ganjar mengatakan tak boleh ada matahari kembar karena akan membuat bingung pemimpin dan anak buah.
“Oh iya nggak boleh matahari kembar, masa mataharinya kembar. Nanti pemimpinya bingung, anak buahnya bingung,” kata Ganjar Pranowo usai menghadiri teater seni musik di Gedung Kesenian Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).
Ganjar tak berkomentar banyak soal anggapan para menteri di kabinet Prabowo menyebut Joko Widodo sebagai bos. Menurutnya, para menteri ini dulunya juga anak buah Jokowi saat masih duduk di pemerintahan.
“Kan mereka dulu menterinya,” ujar Ganjar.
“Tapi kan dia pasti dapat rekomendasi dari dia,” tambah Ganjar.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menemui Jokowi di Solo hari ini. Dikutip infoJateng, Jumat (11/4), Trenggono mengatakan kedatangannya untuk menjalin silaturahmi dengan Jokowi di momen Lebaran.
Dia menganggap Jokowi sebagai bosnya, baik saat menjadi menteri di era Jokowi maupun Prabowo. “Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya,” katanya seusai pertemuan dengan Jokowi, Jumat (11/4).
Setelah Trenggono meninggalkan kediaman Jokowi, giliran Menkes Budi yang masuk ke kediaman Jokowi. Sebelum Trenggono dan Budi, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) juga menemui Jokowi di kediamannya di Solo pada Kamis (10/4).
Pada Rabu (9/4) malam, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama keluarga serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji juga menemui Jokowi.
PKS merespons perihal itu. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan silaturahmi baik, tetapi jangan sampai ada matahari kembar.
“Ya, yang pertama tentu silaturahmi tetap baik ya, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani kepada wartawan, Jumat (11/4).