Ribuan orang turun ke jalanan di (AS) pada Selasa (10/6) untuk memprotes kebijakan imigrasi Presiden . Unjuk rasa di New York City ini terjadi setelah aksi protes serupa menyelimuti , kota terbesar kedua di AS, yang diwarnai kerusuhan.
Rentetan unjuk rasa muncul di berbagai wilayah AS setelah serangkaian penggerebekan dilakukan oleh agen-agen imigrasi federal dari Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE) terhadap orang-orang yang disebut sebagai migran ilegal atau anggota geng kriminal.
Di New York City, seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2025), sejumlah migran ditahan oleh aparat penegak hukum AS pada Jumat (6/6) pekan lalu.
“Tidak ada kebencian, tidak ada rasa takut, imigran diterima di sini,” teriak para demonstran di New York yang berunjuk rasa pada Selasa (10/6).
Para demonstran awalnya berkumpul di Foley Square, sebuah plaza di depan gedung pengadilan setempat, yang menjadi tempat beberapa migran ditangkap. Mereka kemudian bergerak ke area Lower Manhattan, sembari membawa poster bertuliskan “ICE, keluar dari New York”.
Agen-agen federal ICE semakin meningkatkan operasinya beberapa minggu terakhir dalam menangkap para migran yang tidak memiliki dokumen sah di AS.
“Saya ada di sini untuk membela mereka yang tidak memiliki suara untuk berada di sini pada saat ini, terutama ibu saya,” kata seorang demonstran wanita, yang enggan menyebut namanya mengingat status ibundanya sebagai imigran tanpa dokumen sah dari Meksiko.
“Sejujurnya, negara ini tidak akan menjadi seperti ini tanpa para imigran. Jadi saya ada di sini untuk mereka,” ucapnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Trump Umumkan Kebijakan Larangan Warga dari 12 Negara Masuk AS